PADANG - Suasana pagi di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol Padang, Kamis (6/2/2025), terasa berbeda dari biasanya. Ribuan pelajar dari berbagai sekolah di Kota Padang berkumpul, bukan untuk belajar, tapi untuk menyatakan sikap. Mereka hadir dalam apel Deklarasi Anti Tawuran dan Balapan Liar yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang bersama Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar).
Di bawah langit yang cerah, para pelajar dari tingkat SMP/Mts hingga SMA/SMK/MA negeri dan swasta, dengan semangat membara, menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan dan tindakan kriminalitas, khususnya tawuran dan balapan liar yang kian meresahkan.
Kapolda Sumbar, Irjen Gatot Tri Suryanta, dalam amanatnya, menyampaikan bahwa deklarasi ini adalah bukti nyata komitmen bersama antara Polda Sumbar, Pemko Padang, dan seluruh elemen masyarakat, termasuk para pelajar, untuk mewujudkan Kota Padang yang aman, nyaman, dan kondusif.
"Kami tidak bisa tinggal diam melihat generasi muda kita terjerumus dalam perilaku yang merusak masa depan mereka. Tawuran dan balapan liar adalah penyakit masyarakat yang harus kita berantas bersama," tegas Kapolda.
Lebih lanjut, Kapolda menjelaskan bahwa pihaknya telah melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga adat, ninik mamak, hingga orang tua, dalam upaya mengatasi masalah ini. Patroli rutin juga akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi ruang bagi aksi tawuran dan balapan liar di wilayah hukum Sumbar.
Deklarasi ini bukan hanya sekadar seremonial. Ini adalah momentum penting bagi seluruh masyarakat Padang untuk bersatu padu melawan segala bentuk kenakalan remaja. Mari kita wujudkan Padang yang aman dan nyaman bagi generasi muda!
Kutipan Menarik
"Tawuran dan balapan liar adalah perilaku yang harus diberantas karena dapat berkembang menjadi tindakan kriminal." - Irjen Gatot Tri Suryanta, Kapolda Sumbar.
Informasi Tambahan
* Deklarasi ini dihadiri oleh pelajar dari tingkat SMP/Mts hingga SMA/SMK/MA negeri dan swasta se-Kota Padang.
* Berbagai pihak terlibat dalam upaya mengatasi masalah tawuran dan balapan liar, termasuk pemerintah daerah, lembaga adat, ninik mamak, dan orang tua.
* Patroli rutin akan terus dilakukan untuk mencegah terjadinya tawuran dan balapan liar. An
