Penanganan Longsoran Jalan Padang-Solok-Sawahlunto: Upaya Profesional BPJN II Sumbar di Bawah Pengawasan Ketat PPK 2.1
SUMBAR - 30 MEI 2025 – Balai Jalan Nasional II (BPJN II) Sumatera Barat menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelancaran konektivitas di wilayahnya dengan serius menangani longsoran di ruas Jalan Padang–Solok–Sawahlunto. Proyek penanganan ini, yang menelan anggaran lebih dari Rp2 miliar, tengah berlangsung di bawah pengawasan ketat PPK 2.1 Zulfikar Kurniawan, dan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Landsano Jaya Mandiri.
Longsoran yang menjadi fokus penanganan saat ini tersebar di tiga titik vital:
Kilometer 15, Kilometer 31, dan Kilometer 32. Lokasi-lokasi ini sebelumnya
sering menjadi hambatan bagi pengguna jalan, terutama saat musim hujan tiba,
yang dapat mengganggu arus lalu lintas dan mengancam keselamatan pengguna
jalan.
"Penanganan longsoran ini sangat krusial untuk memastikan keamanan dan
kelancaran perjalanan di ruas jalan ini," ungkap PPK 2.1 Zulfikar Kurniawan
saat dihubungi melalui saluran selulernya. Ia menekankan pentingnya pekerjaan
ini bagi masyarakat dan perekonomian daerah.
Dari pantauan di lapangan, terlihat jelas profesionalisme para pekerja yang
terlibat dalam proyek ini. Mereka secara disiplin menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD) lengkap, mulai dari helm proyek hingga rompi berwarna cerah yang
menjamin visibilitas. Pemandangan ini tidak luput dari perhatian masyarakat,
salah satunya adalah seorang sopir travel yang sering melintasi area kegiatan.
"Melihat para pekerja lengkap menggunakan APD di lokasi kegiatan ini adalah cermin bahwa rekanan memang profesional di bawah pengawasan ketat PPK 2.1," ujar sopir travel tersebut. Komentar ini menjadi testimoni langsung akan kualitas dan standar kerja yang diterapkan dalam proyek penanganan longsoran ini.
Kehadiran wheelbarrow (gerobak dorong) yang terlihat di lokasi, di antara tumpukan tanah dan batuan, menggambarkan proses pekerjaan yang intensif dalam memindahkan material longsoran dan mempersiapkan struktur penahan. Langkah-langkah penanganan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada pembersihan material longsoran, tetapi juga pada pembangunan konstruksi permanen untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang, termasuk kemungkinan penggunaan teknik stone masonry atau perkuatan lereng lainnya yang terlihat dalam gambar.
Dengan adanya penanganan yang komprehensif dan profesional ini, diharapkan ruas Jalan Padang–Solok–Sawahlunto dapat kembali berfungsi optimal, memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan, serta mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. (And)