Gaung Silat Tradisi "Tigo Sandiang" Bergema di Aie Pacah: Ratusan Pendekar Padati Gelanggang

PADANG - 30 MEI 2025 – Gelanggang terbuka di Aie Pacah malam tadi dipenuhi gemuruh semangat persaudaraan dan lincah gerak langkah para pendekar. Silaturahmi Silat Tradisional "Tigo Sandiang", sebuah hajat besar yang digagas oleh Badupari (Barisan Dubalang Parik Paga Nagari) Kota Padang, sukses digelar, membuka tirai malam dengan irama tradisi yang kental.

Suasana semakin meriah saat Ketua Harian KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) Sumatera Barat, Bapak Endrizal Darmawi, tiba di lokasi. Dengan senyum mengembang, beliau secara resmi membuka kegiatan ini, memberikan suntikan semangat bagi ratusan insan silat yang hadir. "Kegiatan ini bukan hanya ajang unjuk kebolehan, tapi juga panggung persatuan, tempat kita merajut kembali tali silaturahmi yang mungkin renggang oleh kesibukan dunia," ujar Bapak Endrizal dalam sambutannya, disambut tepuk tangan riuh para hadirin.

Dari pihak penyelenggara, tampak hadir dengan wajah sumringah Ketua Badupari Kota Padang, Bapak Zulhendri Ismed, didampingi Sekretaris Roy Gabro dan Bendahara Edison Ir. Mereka tak bisa menyembunyikan kebanggaan melihat antusiasme yang begitu besar. "Malam ini adalah bukti bahwa semangat melestarikan silat tradisi masih membara di hati sanubari masyarakat Kota Padang. Ini adalah ikhtiar kami untuk menjaga warisan leluhur agar tak lekang oleh zaman," tutur Bapak Zulhendri Ismed, matanya berbinar melihat kebersamaan yang terjalin.

Ratusan pendekar dari berbagai perguruan silat tradisi di Kota Padang, tua dan muda, membaur menjadi satu. Para "tuo-tuo silek" yang sarat pengalaman terlihat berbagi cerita dan wejangan, sementara para pendekar muda dengan sigap menampilkan jurus-jurus andalan mereka, memukau setiap pasang mata. Gelanggang seolah menjadi kanvas hidup, di mana setiap gerakan adalah kuas yang melukiskan kekayaan budaya Minangkabau.

Kegiatan Silaturahmi Silat Tradisional "Tigo Sandiang" ini menjadi penanda penting. Lebih dari sekadar ajang unjuk kemampuan fisik, ia adalah wadah pertemuan hati, tempat persaudaraan dipererat, dan tradisi dilestarikan. Semoga gaungnya terus bergema, menginspirasi generasi mendatang untuk mencintai dan melestarikan warisan adiluhung ini. (Noah) 


Topik Terkait

Baca Juga :