Irfendi Arbi Mengajak: Idul Adha 2025, Saat Hati Saling Memulihk

PAYAKUMBUH - Di tengah gema takbir yang mulai menyapa dini hari 10 Dzulhijjah 1446 H, sebuah seruan yang meresap ke dalam sukma datang dari sosok yang tak asing lagi bagi masyarakat Lima Puluh Kota. Ir. Irfendi Arbi, M.P., mantan Bupati yang pernah memimpin dari tahun 2016 hingga 2021, melayangkan pesan mendalam menyambut Idul Adha 2025. Bukan sekadar ucapan selamat, tetapi sebuah ajakan tulus untuk memanfaatkan momen sakral ini sebagai jembatan menuju pemulihan hati dan rekonsiliasi jiwa. 

"Selamat Hari Raya Idul Adha 2025, di momen inilah untuk kita bisa saling memaafkan," demikian tutur Irfendi Arbi, kata-katanya mengalir seperti embun pagi yang menyejukkan. Dalam setiap frasa, beliau menyiratkan harapan akan terhapusnya kerut-kerut luka yang mungkin tertinggal, terurainya benang-benang perselisihan yang mungkin membelit. Idul Adha, dengan segala kemuliaannya, adalah panggung agung di mana ego dapat meluruh, dan hati-hati bisa saling merengkuh dalam pelukan keikhlasan. Ini adalah saatnya kita menanggalkan beban masa lalu, melepaskan dendam yang mengikat, dan membiarkan cahaya pengampunan menerangi setiap sudut relung jiwa yang mungkin keruh.

Lebih jauh, Irfendi Arbi menyoroti dimensi fundamental lain dari hari raya kurban ini. "Idul Adha adalah saat untuk berbagi, memberi, dan mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya pengorbanan dan keikhlasan," tegas beliau, suaranya mengandung resonansi kebijaksanaan yang mendalam. Ucapan ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan refleksi dari filosofi hidup yang telah beliau pegang teguh.

Bayangkan, di balik setiap tetesan darah kurban yang mengalir, ada janji ketulusan yang membumbung tinggi. Setiap napas hewan kurban yang diikhlaskan adalah pengingat akan panggilan untuk melepas apa yang kita cintai demi kebaikan yang lebih besar. Ini adalah manifestasi nyata dari kedermawanan yang tak bertepi, bahwa harta benda, bahkan sebagian dari diri kita, sejatinya adalah titipan yang harus ditebar agar tumbuh menjadi berkah bagi sesama yang membutuhkan.

Pada akhirnya, Irfendi Arbi menutup seruannya dengan sebuah doa, sebuah harapan yang menggema di setiap sudut ruang dan waktu. "Semoga kurban kita membawa keberkahan dan mengingatkan kita untuk selalu berbagi dengan sesama." Ini adalah penegasan akan siklus abadi dari memberi dan menerima, sebuah keyakinan bahwa setiap butir kebaikan yang ditabur akan berbuah keberkahan yang tak terhingga. 

Maka, marilah kita sambut Idul Adha 2025 ini dengan hati yang lapang, jiwa yang bersih, dan tangan yang terbuka. Biarkanlah makna pengorbanan meresap dalam setiap tarikan napas kita, dan biarkanlah semangat berbagi mengalir deras, membasahi setiap celah kehidupan. Sebab, di hari yang suci ini, kita bukan hanya merayakan ritual, melainkan merayakan kemanusiaan itu sendiri—sebuah mahakarya keikhlasan dan cinta.. (And)


Topik Terkait

Baca Juga :