PADANG PARIAMAN - Suasana haru dan penuh keberkahan menyelimuti Komplek Ponpes Darul Ikhlas Surau Lubuak, Sarang Gagak, Kabupaten Padang Pariaman. Pada Selasa, 30 September, pagi itu menjadi saksi pelepasan 180 jamaah Umrah yang siap bertolak ke Tanah Suci. Momen sakral ini dihadiri langsung oleh orang nomor satu di kepolisian Ranah Minang, Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA.
Dalam balutan rompi hitam dan peci, Kapolda Gatot Tri Suryanta tampak larut dalam suasana. Ia terlihat akrab, merangkul dan berbincang dengan beberapa jamaah pria, memberikan semangat dan restu sebelum keberangkatan. Di sisi lain ruangan, ratusan mata jamaah Umrah sebagian besar kaum ibu dengan seragam kerudung krem dan selendang batik keemasan memandang dengan tatapan penuh harap dan kekhusyukan.
Puncak acara adalah ketika Kapolda berdiri di mimbar, menyampaikan sambutan di hadapan jamaah, didampingi oleh jajaran Polri dan TNI yang duduk khidmat di karpet masjid. Suaranya terdengar jelas, bukan hanya sekadar memberikan ucapan selamat jalan, melainkan juga menanamkan harapan besar.
"Kami mendoakan semoga 180 jamaah yang berangkat senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, dan kelancaran dalam perjalanan," ujar Kapolda. "Semoga ibadah umrah yang ditunaikan diterima Allah SWT, menjadi umrah yang mabrur, serta kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan lengkap 180 orang."
Namun, pesan yang paling menyentuh adalah ketika Irjen Pol Gatot menitipkan permohonan khusus. Kepada para tamu Allah yang sebentar lagi akan beribadah di tempat paling suci di muka bumi, ia menitipkan sebuah doa besar untuk kampung halaman mereka.
"Kami juga titip doa di Tanah Suci," ucapnya dengan nada serius. "Semoga Sumatera Barat selalu dalam keadaan aman, damai, dan senantiasa diberkahi oleh Allah SWT."
Permintaan ini menegaskan peranan para jamaah Umrah bukan hanya sebagai peziarah bagi diri sendiri, tetapi juga sebagai duta doa bagi keselamatan dan kedamaian Ranah Minang.
Pelepasan jamaah Umrah ini menjadi simbol sinergi antara ulama, umara (pemimpin), dan masyarakat. Kapolda, bersama perwakilan TNI dan tokoh masyarakat, berdiri bersama-sama, memberikan penghormatan terakhir kepada para tamu Allah.
Momen ini ditutup dengan foto bersama yang memperlihatkan kehangatan dan rasa persatuan. Kapolda, para pejabat, dan tokoh agama berdiri berdampingan, memberikan isyarat penghormatan dengan telapak tangan dirapatkan di dada, mengiringi kepergian 180 jamaah yang membawa serta harapan akan Umrah Mabrur dan doa yang tulus untuk Ranah Minang yang selalu damai. (And)