Di sebuah sudut Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, berdiri sebuah rumah sederhana yang menjadi saksi bisu perjuangan seorang ibu bernama Resti. Dalam rumah yang sempit itu, ia membesarkan anak-anaknya, bahkan harus berbagi ruang dengan anak yang sudah berkeluarga. Suaminya, seorang pekerja keras, harus merantau jauh ke Padang dan hanya bisa pulang dua minggu sekali demi menafkahi keluarga.
Kehidupan mereka penuh dengan kesederhanaan, namun diliputi cinta dan kehangatan. Namun, kondisi rumah yang tidak layak huni menjadi beban berat bagi Ibu Resti. Atap yang bocor, dinding yang lapuk, dan ruang yang sempit membuat hidup mereka semakin sulit.
Di tengah kesulitan itu, secercah harapan datang. Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasco Ruseimy, bersama Baznas Provinsi Sumbar, hadir membawa bantuan bedah rumah. Kabar ini bagaikan oase di tengah gurun, membawa kebahagiaan yang tak terhingga bagi keluarga Ibu Resti.
Saat Wakil Gubernur Vasco Ruseimy tiba di rumahnya, Ibu Resti tak mampu menahan air mata haru. Tangis bahagia pecah, bercampur dengan rasa syukur yang mendalam. Anak-anaknya pun turut menangis, merasakan kebahagiaan yang sama. Kehadiran Wakil Gubernur seakan membawa perubahan besar dalam hidup mereka.
"Dengan bantuan ini, kami berharap keluarga Ibu Resti dapat merasakan kenyamanan dan kehidupan yang lebih layak," ujar Vasco Ruseimy. "Semoga bantuan ini memberikan harapan baru serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mari kita terus mendukung program-program yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat."
Sentuhan kasih ini bukan sekadar bantuan materi, tetapi juga simbol kepedulian dan harapan. Air mata haru Ibu Resti menjadi saksi betapa besar arti sebuah rumah yang layak bagi sebuah keluarga. Bantuan ini bukan hanya mengubah kondisi fisik rumah, tetapi juga memberikan semangat baru bagi keluarga Ibu Resti untuk menatap masa depan yang lebih baik.
Kisah Ibu Resti adalah salah satu dari sekian banyak kisah perjuangan keluarga di Sumatera Barat. Bantuan bedah rumah ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah dan masyarakat peduli terhadap mereka yang membutuhkan. Semoga semakin banyak keluarga yang merasakan sentuhan kasih dan kebaikan, sehingga kehidupan mereka menjadi lebih baik dan bermakna.
Editor: Andarizal
