PADANG - Debur ombak Pantai Padang seolah berirama dengan semangat yang menggelora di halaman Pasar Lubuk Buaya, Kamis (17/4/2025). Di sana, sebuah perhelatan akbar bertajuk "UMKM Koto Tangah Baralek Gadang" tengah berlangsung, bukan sekadar festival biasa, melainkan sebuah panggung nyata bagi cita-cita besar Pemerintah Kota (Pemko) Padang untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kekuatan produk lokal.
Di bawah terik mentari yang hangat, ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari seantero Kecamatan Koto Tangah berkumpul, membawa bersamanya beragam produk unggulan yang menjadi denyut nadi perekonomian skala kecil. Aroma rendang yang menggoda bercampur dengan wangi kerajinan tangan yang unik, menciptakan atmosfer pasar yang hidup dan penuh warna. Lebih dari sekadar ajang promosi, "Baralek Gadang" ini adalah representasi konkret dari Program Unggulan (Progul) Wali Kota Padang yang ambisius: UMKM Naik Kelas.
Di tengah ramainya pengunjung yang antusias, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, dengan lantang menyampaikan visi besarnya. Baginya, UMKM bukanlah sekadar sektor pelengkap, melainkan tulang punggung utama yang menopang perekonomian kota. Kata-kata beliau bagai bara yang menyulut semangat para pelaku usaha. "Progul UMKM Naik Kelas bukan hanya program di atas kertas," tegasnya, menyiratkan sebuah komitmen yang mendalam. "Kita ingin setiap kecamatan, kelurahan, dan pelaku UMKM di Padang benar-benar merasakan manfaatnya. Melalui kegiatan ini, kita bisa melihat bagaimana pelaku UMKM diberdayakan, ditampilkan, dan disiapkan untuk berkembang lebih jauh."
Lebih lanjut, Wawako Maigus Nasir mengurai makna "naik kelas" bagi UMKM. Bukan hanya sekadar lonjakan angka penjualan, melainkan sebuah transformasi holistik yang mencakup peningkatan kapasitas produksi, pengoptimalan kualitas produk, pengemasan yang menarik, pemanfaatan pemasaran digital yang efektif, hingga kemampuan membangun jaringan yang luas. "Kami ingin UMKM Padang mampu masuk pasar yang lebih luas, bukan hanya lokal tapi juga regional dan nasional. Inilah kenapa event seperti Baralek Gadang ini sangat penting sebagai ajang pembelajaran, promosi, dan inspirasi," imbuhnya dengan nada penuh harap.
Beliau pun melayangkan ajakan tulus kepada seluruh masyarakat Padang untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor utama dalam memajukan UMKM lokal. "Kalau kita cinta Padang, cintailah produk UMKM kita," serunya dengan penuh semangat. "Setiap produk yang kita beli dari pelaku usaha kecil, itu bukan hanya transaksi, tapi bentuk nyata dukungan terhadap tetangga, saudara, dan ekonomi kota ini." Kata-kata ini bagai mantra yang menyentuh hati, mengingatkan akan pentingnya solidaritas dan kebanggaan terhadap produk sendiri.
Semangat yang sama berkobar dalam diri Camat Koto Tangah, Fizlan Setiawan. Ia menjelaskan bahwa "Baralek Gadang" adalah buah dari kerja keras dan kolaborasi seluruh UMKM di wilayahnya, sebuah perwujudan nyata dari strategi untuk mendorong para pelaku usaha kecil agar benar-benar "naik kelas" sesuai dengan arahan Wali Kota Padang. "Kami tidak ingin hanya menggugurkan kewajiban," ujarnya dengan nada mantap. "Di Koto Tangah, Progul UMKM Naik Kelas kami laksanakan secara nyata dari pelatihan, perizinan, digitalisasi, kemasan, sampai akses pasar. Baralek Gadang ini adalah bentuk implementasi langsung di lapangan."
Dukungan moral dan inspirasi pun hadir dari sosok pengusaha sukses yang telah lama menjadi ikon UMKM Minangkabau, Cristine Hakim. Kehadirannya menambah bobot acara ini, memberikan motivasi tambahan bagi para pelaku usaha yang hadir. "Kami ingin menjadikan Koto Tangah sebagai role model pelaksanaan Progul UMKM Naik Kelas," lanjut Fizlan, dengan keyakinan yang terpancar dari wajahnya. "Karena kami percaya, ekonomi kerakyatan akan menjadi kuat jika dimulai dari bawah, dari masyarakat itu sendiri."
Suasana semakin hangat dengan kehadiran Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang Fauzan Ibnovi, Kepala Dinas Perdagangan Syahendri Barkah, Kepala Dinas Pariwisata Yudi Indra Syani, para lurah se-Kecamatan Koto Tangah, jajaran PKK, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan representasi dari sinergi dan komitmen bersama untuk mempercepat pertumbuhan UMKM di Kota Padang.
"UMKM Koto Tangah Baralek Gadang" bukan sekadar pesta rakyat, melainkan sebuah deklarasi semangat, sebuah momentum kebangkitan ekonomi kerakyatan di Kota Padang. Di tengah gemuruh transaksi dan interaksi yang terjadi, tersemat harapan besar agar setiap langkah kecil para pelaku UMKM ini menjadi pijakan yang kokoh untuk meraih kesuksesan yang lebih gemilang, membawa produk lokal Padang ke panggung yang lebih tinggi, dan pada akhirnya, memperkuat fondasi ekonomi kota secara keseluruhan. Pasar Lubuk Buaya hari itu menjadi saksi bisu dari sebuah tekad yang membara: UMKM Padang siap untuk "naik kelas"! (And)