Kapolda Sumbar Gelar Subuh Berjamaah di Pasaman, Ajak Warga Doakan PSU
Fajar belum sepenuhnya merekah di ufuk timur Kabupaten Pasaman, namun syahdu azan Subuh telah memanggil dari menara Masjid Agung Al-Muttaqin. Di antara saf-saf jemaah yang merapatkan barisan pagi itu, tampak sosok pimpinan tertinggi Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Irjen Pol Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si, CSFA. Pada tanggal 19 April itu, Kapolda memilih mengawali hari bukan di balik meja kerja, melainkan membaur bersama masyarakat dalam Gerakan Subuh Berjamaah.
Kehadiran Kapolda di Masjid Agung Al-Muttaqin bukan sekadar menunaikan kewajiban religi, melainkan menjadi jembatan silaturahmi yang kokoh antara aparat kepolisian dan warga. Suasana kekeluargaan terasa kental, mencairkan sekat formalitas, menjadikan momen Subuh itu sebagai wahana introspeksi bersama dan penguatan kebersamaan.
Namun, di balik kehangatan pertemuan itu, terselip satu harapan besar yang dibawa dalam munajat: kelancaran dan keamanan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Ya, di hadapan sekitar 605 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan menggelar kembali proses demokrasi itu, Kapolda mengajak seluruh jemaah untuk menengadahkan tangan, memohon Rahmat dan perlindungan Allah SWT agar seluruh rangkaian PSU dapat berlangsung dengan aman, lancar, dan penuh ketenangan, jauh dari riak dan gejolak.
Dalam untaian ceramah yang menyejukkan hati usai salat, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta mengingatkan jemaah akan pentingnya keikhlasan dalam menerima hasil demokrasi. "Siapa pun yang nantinya terpilih adalah pilihan terbaik dari kita semua dan akan menjadi ulil amri yang patut kita taati," ujar Kapolda dengan suara meneduhkan. Beliau menekankan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, termasuk hasil dari sebuah proses pemilihan, sesungguhnya telah tertulis dalam Lauhul Mahfudz, bagian dari takdir Ilahi yang harus dihadapi dengan lapang dada dan tawakal.
Ceramah singkat itu bukan hanya penyampaian pesan kamtibmas, melainkan juga siraman rohani yang mengajak jemaah untuk kembali merenungi kekuasaan Tuhan di atas segala-galanya. Di penghujung pertemuan Subuh yang sarat makna itu, di bawah naungan kubah Masjid Agung Al-Muttaqin yang teduh, Kapolda tak lupa memanjatkan doa. Sebuah doa tulus yang memohon agar setiap ikhtiar yang telah dan akan dilakukan, khususnya dalam mengawal proses PSU, senantiasa mendapat ridha, berkah, dan kemudahan dari Allah SWT. Amin.
Momen Subuh berjamaah ini menjadi pengingat bahwa tugas menjaga keamanan dan ketertiban bukanlah semata tugas fisik, melainkan juga tugas spiritual. Dengan melibatkan Sang Pencipta dalam setiap langkah dan ikhtiar, diharapkan proses demokrasi yang krusial ini dapat berjalan lancar, menghasilkan pemimpin yang terbaik, dan membawa kemaslahatan bagi seluruh masyarakat Sumatera Barat, khususnya di wilayah yang melaksanakan PSU. (And)