Ketua DPRD Padang Pariaman Turun Langsung dalam Goro Akbar Atasi Banjir Batang Ulakan

PADANG PARIAMAN - Pagi itu, Sabtu 19 April 2025, mentari belum terlalu tinggi di ufuk timur Nagari Manggopoh, Ulakan Tapakih. Halaman Masjid Agung Syekh Burhanuddin sudah dipadati ribuan orang dari beragam latar belakang. Udara terasa hidup dengan semangat kebersamaan. Di tengah keramaian itu, sosok Aprinaldi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Padang Pariaman, tampak menyatu dengan barisan, siap memulai aksi nyata.

Aprinaldi hadir bukan sekadar sebagai tamu undangan seremonial. Mengenakan pakaian lapangan, ia berdiri tegap mengikuti apel pasukan Goro Akbar yang dipimpin langsung oleh Bupati Padang Pariaman, Jhon Kenedy Aziz. Di sisinya, terlihat Wakil Ketua DPRD Firman dan beberapa anggota dewan lainnya, menandakan kehadiran lembaga legislatif secara kolektif dalam menyambut panggilan gotong royong ini.

Bagi Aprinaldi, momen Goro Akbar ini lebih dari sekadar kegiatan kebersihan massal. Ini adalah manifestasi harapan yang telah lama dinantikan warga di sekitar Batang Ulakan, sebuah sungai yang selama ini kerap menjadi momok menakutkan saat musim hujan tiba, membawa air bah yang merendam permukiman dan lahan pertanian.

"Kami sangat mendukung program ini," ujar Aprinaldi dengan sorot mata penuh keyakinan, suaranya terdengar jelas di antara gumuruh persiapan. "Semoga menjadi solusi konkret untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di Batang Ulakan."

Dukungan itu bukan hanya diucapkan dari atas podium. Begitu apel usai dan pasukan bergerak menuju lokasi Goro, Aprinaldi tanpa ragu turun langsung ke tepi sungai. Ia berjalan di antara masyarakat, menyapa warga, berinteraksi dengan para pekerja dari berbagai instansi. Tangan kanannya memegang alat sederhana, siap ikut membersihkan sampah dan sedimentasi yang menyumbat aliran sungai.

Melihat ketua lembaga legislatif yang seharusnya duduk di kursi kehormatan kini berbaur, berkeringat bersama warga, adalah pemandangan yang menginspirasi. Ia tak canggung membantu memindahkan tumpukan ranting atau membersihkan tepi sungai yang licin. Kehadirannya di tengah-tengah mereka mengirimkan pesan kuat: bahwa wakil rakyat benar-benar merasakan apa yang dirasakan konstituennya dan bersedia bahu-membahu mencari solusi.

Goro Akbar ini memang dirancang sebagai upaya kolosal. Ribuan personel dikerahkan, mencakup unsur pemerintah daerah, TNI/Polri, BUMN, swasta, hingga berbagai organisasi kemasyarakatan seperti Forum Wartawan Parlemen (FWP) yang juga aktif ambil bagian. Target awalnya ambisius, membersihkan dan memperbaiki 700 meter aliran sungai sebagai langkah awal dari total dua kilometer yang direncanakan. Alat-alat berat diturunkan untuk pekerjaan yang lebih masif, namun sentuhan langsung dari tangan-tangan relawan, termasuk tangan sang Ketua DPRD, tetap memiliki makna yang dalam.

Dalam sela-sela aktivitas goro, Aprinaldi tampak berbincang akrab dengan warga dan personel lapangan, mendengarkan langsung cerita dan harapan mereka terkait kondisi sungai. Baginya, inilah esensi kepemimpinan: hadir di tengah masyarakat, memahami persoalan mereka, dan bersama-sama mencari jalan keluar.

Keikutsertaan aktif Aprinaldi dan jajaran DPRD dalam Goro Akbar ini menjadi simbol komitmen legislatif dalam mendukung program eksekutif demi kesejahteraan rakyat. Ini bukan hanya soal membersihkan sungai, tetapi juga membangun kembali kepercayaan publik pada institusi pemerintahan, menunjukkan bahwa gotong royong adalah kekuatan kolektif yang mampu mengatasi tantangan terbesar sekalipun, termasuk ancaman banjir yang telah lama menghantui Batang Ulakan. Narasi kepemimpinan yang membumi, hadir dan berjuang bersama rakyatnya.



Topik Terkait

Baca Juga :