PADANG - Sebagai Walikota Padang, H. Fadly Amran, BBA, Dt. Panduko Malano, adalah representasi resmi kota yang menjadi episentrum aktivitas, termasuk bagi banyak perantau Minang dari berbagai luhak, tak terkecuali dari Agam. Maka, ketika Kerukunan Keluarga Agam (KKLA) Provinsi Sumatera Barat menggelar acara Halal bi Halal 1446 H di GOR Universitas Negeri Padang pada Ahad, 20 April 2025, kehadiran Fadly Amran menjadi simbol penting penerimaan dan apresiasi dari pemerintah kota tuan rumah.
Pagi itu, di tengah keramaian GOR UNP yang dipadati warga KKLA, Fadly Amran hadir. Keberadaannya bukan sekadar memenuhi undangan seremonial, melainkan mencerminkan betapa pentingnya komunitas perantau bagi dinamika Kota Padang. Ia datang bersama jajaran pimpinan lainnya, seperti Drs. Barlius, M.M., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, dan Bapak Ir. Benny Warlis, MM, Wakil Bupati Agam, menciptakan gambaran sinergi antara pemerintah kota, provinsi, dan daerah asal perantau.
Sebagai tuan rumah, Fadly Amran menyaksikan langsung bagaimana warga Agam di perantauan, khususnya yang berdomisili di Padang dan sekitarnya, berkumpul dalam semangat kekeluargaan. Ia melihat Tari Pasambahan yang anggun, mendengarkan lantunan "Indonesia Raya" dan "Mars Sumatera Barat", serta menyimak ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan, semua dalam bingkai acara yang diselenggarakan di wilayah kepemimpinannya.
Puncak dari keterlibatan Walikota Padang dalam acara ini adalah ketika tiba gilirannya untuk menyampaikan sambutan. Sesuai jadwal pada pukul 10.35 WIB, H. Fadly Amran, BBA, Dt. Panduko Malano, berdiri di podium. Dalam kapasitasnya sebagai Walikota, sambutannya tentu lebih dari sekadar sapaan; itu adalah pesan resmi dari pemerintah kota kepada salah satu komunitas besar warganya. Ia kemungkinan besar menyampaikan apresiasi atas kontribusi positif warga Agam bagi pembangunan dan kehidupan sosial di Kota Padang. Sambutan itu menjadi momen di mana Walikota menegaskan bahwa warga Agam adalah bagian tak terpisahkan dari mozaik masyarakat Kota Padang, disambut dengan tangan terbuka di ranah rantau mereka. Pesan persatuan, toleransi, dan ajakan untuk terus menjaga ketertiban dan berkarya demi kemajuan bersama menjadi inti dari narasi seorang pemimpin kota.
Setelah memberikan sambutannya, Fadly Amran tetap di tempat, mengikuti jalannya acara. Ia mendengarkan pidato dari para Ketua KKLA, dari Wakil Bupati Agam, Walikota Bukittinggi, perwakilan generasi muda, hingga arahan dari Gubernur Sumatera Barat. Kehadirannya yang bertahan menunjukkan rasa hormat dan perhatian penuh terhadap komunitas yang berkumpul di kotanya. Ia turut menyaksikan penampilan budaya seperti Tari Piriang dan mendengarkan tausiyah agama, menjadi bagian dari pengalaman spiritual dan budaya yang dibagikan bersama.
Dalam momen-momen santai seperti Ishoma, hiburan doorprize, dan alunan lagu daerah, Fadly Amran berkesempatan untuk berinteraksi lebih personal dengan anggota komunitas Agam. Ini adalah kesempatan baginya untuk merasakan langsung denyut nadi masyarakat, mendengarkan aspirasi informal, dan mempererat ikatan antara pemerintah kota dengan warganya yang berasal dari Agam.
Kehadiran dan peran aktif Walikota Padang, H. Fadly Amran, dalam Halal bi Halal KKLA Sumatera Barat ini mengirimkan pesan kuat. Ia adalah "tuan rumah" yang menyambut hangat "keluarga" yang berkumpul di kotanya. Narasinya dalam acara ini adalah tentang kepemimpinan yang inklusif, pengakuan terhadap keragaman budaya dan asal-usul warganya, serta komitmen untuk menjaga harmoni dan memajukan Kota Padang bersama seluruh komponen masyarakat, termasuk keluarga besar Agam. (And)
