Mastilizal Aye Ingatkan Bahaya Striker Asing Jelang Duel SPFC vs Madura United di GHAS

PADANG - 4 MEI 2025 - Stadion GOR Haji Agus Salim (GHAS) sore ini akan menjadi panggung pertarungan yang sejatinya. Dua tim yang tengah terluka dan terseok di papan bawah klasemen, Semen Padang FC (SPFC) dan Madura United, akan berjibaku dalam misi krusial: menjauh dari jurang degradasi Liga 1.

Pentingnya laga ini tidak hanya terasa di benak para pemain dan jajaran pelatih, tetapi juga di kalangan pegiat sepak bola lokal. Salah satunya adalah Mastilizal Aye, sosok yang dikenal sangat aktif dalam pengembangan sepak bola di Kota Padang.

"Pertarungan yang sesungguhnya akan tersaji sore ini di GHAS," ungkap Mastilizal, membuka pandangannya tentang laga yang disebutnya sebagai duel dua tim terluka. Ia menyoroti posisi genting yang dihadapi kedua tim. "Menang, SPFC akan berada di peringkat 15, strip terakhir untuk berlaga di liga satu putaran selanjutnya. Kalah, jurang degradasi semakin menganga," tegasnya, menggambarkan betapa tipisnya margin antara bertahan dan terlempar ke kasta kedua.

Bukan tanpa alasan kewaspadaan ini disuarakan. Madura United, meski juga berjuang, memiliki amunisi berbahaya yang perlu diwaspadai secara ekstra. "Hati-hati, Madura juga sedang berjuang untuk mengamankan tiket agar tidak dikejar oleh empat tim papan bawah. Mereka punya duo striker asing yang punya kecepatan yang perlu diwaspadai," kata Mastilizal mengingatkan. Ia bahkan menggunakan analogi kuat untuk menekankan risiko kelengahan di lini belakang SPFC. "Kalau pemain belakang SPFC tidak hati-hati, bisa pindah alam ke Divisi 2 kompetisi yang akan datang."

Dalam situasi krusial seperti ini, dukungan moral menjadi sangat vital. Mastilizal secara khusus mengharapkan kehadiran penuh suporter. "Dukungan suporter, pemain ke-12, sangat diharapkan untuk memompa semangat pemain," serunya.

Optimisme tetap ada di kubu Kabau Sirah. Kemenangan sebelumnya melawan Persija Jakarta dinilai menjadi modal berharga. "Kita semua yakin setelah menang lawan Persija, SPFC punya persiapan dan recovery yang cukup untuk mengatur strategi," ujar Mastilizal. Kehadiran tokoh penting di tribun juga diharapkan menambah motivasi. "Penasihat SPFC, Bapak Andre Rosiade, akan hadir di Stadion kebanggaan Sumbar untuk memberikan dukungan penuh. Mari kita hadir beramai-ramai sore nanti. Mudah-mudahan, 3 poin," harapnya.

Menariknya, pandangan tajam terhadap sepak bola dan dinamika tim ini datang dari sosok dengan rekam jejak yang inspiratif. Mastilizal Aye memang dikenal sebagai Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Padang. Namun, jauh sebelum menduduki posisi strategis ini, ia pernah menapaki jalan hidup sebagai seorang sopir angkot. Perjalanan dari balik kemudi angkot hingga kini menjadi bagian dari pimpinan DPRD Kota Padang adalah kisah nyata dedikasi dan kerja keras yang patut diacungi jempol.

Dedikasinya tak berhenti di jalur politik. Mastilizal juga telah diakui kontribusinya dalam dunia olahraga dengan menerima penghargaan sebagai Pembina Olahraga Terbaik dari Pemerintah Kota Padang. Ia tidak hanya beretorika, tetapi aktif turun tangan dalam pengembangan sepak bola di semua lini, mulai dari pembinaan pemain, pelatih, wasit, hingga menggairahkan kembali kompetisi lokal, termasuk di kelompok umur. Di samping itu, kepeduliannya juga meluas pada peningkatan perekonomian lokal melalui sektor pariwisata dan UMKM.

Bahkan di pagi hari jelang laga yang menentukan ini, Mastilizal Aye tetap menjalankan aktivitasnya sebagai figur publik sekaligus pribadi yang merakyat. "Seperti biasa minggu pagi ini saya main bola di lapangan Brandon untuk mengendorkan syaraf-syaraf setelah seminggu beraktivitas," ceritanya. Pukul 10.00 WIB, agendanya berlanjut ke kegiatan Reses dan gotong royong bersama masyarakat di Kurao Pagang, sebelum akhirnya siap untuk "ngobrol santai sambil nunggu pertandingan SPFC vs MU."

Narasi hidup Mastilizal Aye, dari sopir angkot, pimpinan dewan, hingga ketua asosiasi sepak bola, memberikan perspektif unik pada pentingnya laga sore ini. Ini bukan hanya tentang 11 pemain di lapangan, tetapi juga tentang harapan sebuah kota, dedikasi para pegiat olahraga, dan perjuangan untuk meraih posisi terbaik di kancah nasional.

"Semoga Allah lancarkan semua aktivitas kita hari ini dan hari-hari selanjutnya. Salam sehat dan sejahtera untuk kita semuanya," tutup Mastilizal dalam doanya, sebelum fokus menanti pertarungan hidup-mati SPFC demi kebanggaan Sumatra Barat di Liga 1. (And) 


Topik Terkait

Baca Juga :