PADANG — Kekecewaan terpancar jelas di wajah YN, seorang pedagang kuliner di kawasan objek wisata Pantai Air Manis, Padang. Bertahun-tahun lamanya ia dan rekan-rekan pedagang lainnya menanti janji manis yang tak kunjung terwujud. Sebuah janji tentang kios-kios modern yang akan menata dagangan mereka, namun hingga kini, kios-kios itu bak monumen bisu, tak berpenghuni.
Pada tahun 2021 silam, angin segar pembangunan berhembus di Pantai Air Manis. Pemerintah Kota Padang, dengan anggaran tak kurang dari Rp 2 miliar, membangun 40 unit kios, ditambah ratusan juta rupiah untuk pembenahan drainase. Dinas Pariwisata Kota Padang kala itu sesumbar, kios-kios ini akan siap ditempati pedagang pada awal 2022. "Sabar buk.. paling-paling pengerjaan pembangunan kios hanya sekitar tiga bulan," kenang YN, menirukan ucapan petugas saat relokasi pedagang dilakukan menjelang dimulainya pembangunan.
Namun, janji itu kini tinggal kenangan. Empat tahun berlalu, dan janji tiga bulan itu menguap begitu saja. "Dulu janjinya cuma sekitar tiga bulan, namun hingga saat ini sudah empat tahun belum juga ada arahan untuk penempatan," tambah YN, Sabtu (24/05/2025), dengan mimik wajah yang tak bisa menyembunyikan kekecewaan mendalam.
Misteri di balik mangkraknya kios-kios ini juga menjadi tanda tanya bagi banyak pihak, termasuk Inspektorat Kota Padang. Alfian, Kepala Inspektorat Kota Padang, yang ironisnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang saat pembangunan kios ini dilaksanakan pada 2021, mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab keterlambatan ini.
"Kita akan koordinasi dengan pihak Dinas Pariwisata Kota Padang, kenapa kios-kios tersebut belum ditempati oleh para pedagang hingga saat ini," ucap Alfian, Sabtu (24/05/2025) dikutip dari Goasianews. Meskipun ia memastikan tidak ada masalah dengan struktur bangunan kios, Alfian juga akan melakukan pengecekan dan koordinasi ulang terkait adanya genangan air pada bagian atas kios yang merembes ke bawah, sebuah persoalan yang semestinya sudah teratasi dengan anggaran pembenahan drainase.
Nasib 40 kios senilai miliaran rupiah ini kini menggantung, meninggalkan para pedagang dalam ketidakpastian. Harapan untuk penataan yang lebih baik, kini tergantikan oleh rasa kecewa dan pertanyaan besar: sampai kapan kios-kios megah ini akan terus menjadi saksi bisu janji yang tak terpenuhi? (And)
