PADANG – Selasa pagi, 27 Mei 2025, matahari sudah memancarkan sinarnya dengan garang, menyoroti setiap sudut Kota Padang. Namun, di tepian Sungai Banda Bakali, tepatnya di sepanjang Jalan Gandaria Raya Jati, Kecamatan Padang Timur, panas terik seolah tak mampu menggentarkan sekelompok individu. Mereka adalah para pahlawan tak terlihat, para pejuang kebersihan dari Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS-V), yang dengan dedikasi luar biasa tengah menunaikan tugas suci mereka, merawat keindahan dan keasrian sungai.

Dalam balutan seragam kaos biru tua yang gagah, terpampang jelas tulisan "Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang", identitas sebuah instansi yang menjadi tulang punggung pemeliharaan sumber daya air di Sumatera Barat. Dengan cekatan, tangan-tangan terampil para petugas ini bergerak, memangkas dan mencabut rumput-rumput liar yang bandel, yang mencoba merayap di sela-sela dinding penahan tebing. Setiap tarikan, setiap potongan, adalah sebuah perjuangan kecil yang menyumbang pada gambaran besar keindahan.

Keringat mulai membasahi pelipis dan punggung mereka, namun raut lelah tak sedikit pun tergambar. Justru, semangat membara terpancar dari sorot mata mereka. Mereka memahami betul bahwa pekerjaan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah amanah untuk menjaga kelestarian Banda Bakali, urat nadi kehidupan bagi masyarakat Padang. Sungai ini bukan hanya jalur air, melainkan juga cerminan kebersihan kota, sebuah lanskap yang menyejukkan mata dan hati.

Di tengah kesibukan kota yang tak pernah tidur, para petugas BWSS-V ini berdiri tegak, menjadi garda terdepan. Mereka adalah representasi nyata dari kerja keras dan dedikasi, membuktikan bahwa keindahan alam membutuhkan tangan-tangan peduli untuk terus lestari. Setiap inci rumput yang tercabut, setiap sampah yang terangkat, adalah bukti cinta mereka pada Banda Bakali. Dan berkat kerja keras tanpa lelah mereka, Sungai Banda Bakali akan terus mengalir jernih, memancarkan pesonanya, dan menjadi kebanggaan bagi seluruh warga Kota Padang. Mereka memang tak selalu terlihat di depan mata, namun jejak pengabdian mereka tercetak jelas di setiap sudut keindahan Banda Bakali. (And)