BANDUNG, JAWA BARAT – Langit Bandung yang cerah pada Jumat (23/05) menjadi saksi langkah Ir. Diana Kusumastuti, M.T., Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU), meninjau langsung denyut nadi renovasi Sekolah Rakyat Tahap I di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Kunjungan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan sebuah penegasan komitmen pemerintah untuk mempercepat denyut nadi pendidikan di seluruh pelosok negeri, sebuah amanat langsung dari Presiden Prabowo.
Wamen Diana, dengan sorot mata tajam namun penuh perhatian, menyusuri setiap sudut proyek. Ia tak henti-hentinya menekankan filosofi cermat, tertib, dan sesuai ketentuan dalam setiap tahapan pengerjaan. "Saya meminta seluruh proses pelaksanaan dikerjakan secara cermat, tertib, dan sesuai ketentuan," ujarnya, suaranya mengalir jelas, "Mohon lakukan pelaksanaan pekerjaan dengan rapi, perhatikan kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan." Pesan ini bukan hanya sekadar instruksi, melainkan sebuah ajakan untuk merajut kesempurnaan dalam setiap detail, memastikan bahwa bangunan ini tak hanya kokoh, namun juga indah dipandang dan ramah lingkungan.
Tak hanya itu, Wamen juga secara tegas mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah yang apik dan penyelesaian proyek tepat waktu. Bagi Diana Kusumastuti, proyek ini adalah cerminan dari etos kerja yang profesional, di mana setiap aspek, dari konstruksi hingga manajemen limbah, harus tergarap dengan sempurna.
Dalam pandangannya, proyek Sekolah Rakyat di Poltekesos ini memiliki makna yang lebih dalam. Ia envisioned sebuah sinergi harmonis antara Kementerian PU, institusi pendidikan, dan masyarakat, yang kelak akan melahirkan sebuah mahakarya. "Dengan adanya sinergi antara Kementerian PU, institusi pendidikan, dan masyarakat, pelaksanaan Sekolah Rakyat di Poltekesos diharapkan menjadi contoh baik pelaksanaan pembangunan infrastruktur pendidikan yang berkelanjutan, inklusif, dan berkualitas di Jawa Barat," pungkasnya. Sebuah visi yang tak hanya membangun fisik, namun juga harapan dan masa depan pendidikan di Jawa Barat.
Peninjauan ini menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur pendidikan bukan hanya tentang mendirikan gedung, melainkan juga menanamkan nilai-nilai ketelitian, keindahan, dan keberlanjutan demi generasi penerus bangsa. (And)
