Labirin Jiwa dan Hutan Belantara Kehidupan
Terjebak. Kata itu seringkali berbisik, bukan dari luar, melainkan dari kedalaman diri. Kita membangun tembok tak kasat mata, menyusun lorong-lorong sempit dari ketakutan, kebiasaan lama, dan ekspektasi yang tak pernah terucap. Inilah labirin yang kita ciptakan sendiri, sebuah penjara sunyi di tengah hiruk pikuk dunia. Langkah demi langkah, kita menyusuri jalur yang sama, berharap menemukan jalan keluar, namun kerap kali hanya berputar-putar dalam lingkaran kebosanan yang mematikan.
Di sudut hati, ada kerinduan akan kebebasan. Sebuah bisikan lembut yang mendesak untuk melepaskan diri dari belenggu yang sejatinya tak ada. Kita memeluk rutinitas, ketidakpastian menjadi musuh, dan setiap jalan bercabang adalah ancaman. Padahal, di luar sana, terhampar hutan belantara kehidupan.
Bayangkan, dedaunan rimbun yang menari di bawah hembusan angin, aroma tanah basah setelah hujan, suara gemericik air sungai yang mengalir bebas tanpa sekat. Ini adalah kehidupan, bukan jalan setapak yang lurus dan membosankan, yang kita ukir dengan tangan sendiri. Hidup adalah kanvas luas yang menunggu goresan warna-warni, bukan buku mewarnai dengan pola yang sudah ditentukan.
Misteri dan keindahan bersembunyi di setiap kelokan hutan. Ada jalan setapak yang belum terjamah, bunga-bunga langka yang mekar di tempat tersembunyi, dan cahaya matahari yang menembus celah dedaunan, menciptakan lukisan cahaya yang ephemeral. Maukah kita terus terpenjara dalam labirin ciptaan kita, ataukah berani melangkah keluar, menghirup aroma petualangan, dan membiarkan diri tersesat dalam keindahan yang tak terduga?
Membebaskan diri berarti meruntuhkan tembok-tembok mental, melonggarkan genggaman pada apa yang sudah familiar, dan merangkul ketidakpastian sebagai bagian dari perjalanan. Biarkan jiwa mengembara, menjelajahi setiap sudut yang belum pernah terjamah. Karena sesungguhnya, kebahagiaan sejati bukanlah tujuan, melainkan perjalanan yang kita jalani dalam keheningan hutan belantara kehidupan.
Jadi, lepaskanlah dirimu. Hiduplah. Jelajahi. Karena di luar labirin yang kau ciptakan, terbentang semesta keajaiban yang menanti untuk ditemukan.
Padang, 26 Mei 2025
By: Andarizal