Bukan Sekadar Tumpukan Batu: Proyek Bronjong Batang Timpeh, Benteng Baru Melawan Banjir
Senin, 23 Juni 2025
SUMBAR - 23 JUNI 2025 - Gelombang panas terik matahari menerpa Batang Timpeh, namun di tengah terik itu, sebuah harapan besar sedang dibangun, terpahat dari tumpukan batu dan anyaman kawat. Proyek bronjong raksasa di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, bukan sekadar penahan air, melainkan simfoni ambisi dan asa yang mengalir deras seperti sungai Batang Timpeh itu sendiri.
Dengan nilai kontrak fantastis, Rp52.173.425.430, yang disokong penuh oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), proyek ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menanggulangi ancaman banjir yang selama ini menghantui warga Batang Timpeh. PT Basuki Rahmanta Saputra (BRP) dipercaya mengemban amanah besar ini, dengan target penyelesaian 260 hari kalender, sebuah durasi yang singkat untuk pekerjaan sebesar ini, namun sarat akan janji.
Di tepi sungai, terlihat alat berat menderu, menyingkap lumpur dan menata bebatuan, sementara para pekerja sibuk menyusun anyaman kawat berisi batu-batu. Ini bukan sekadar konstruksi fisik, melainkan sebuah pertarungan melawan alam, upaya untuk menaklukkan amukan air yang kerap kali merenggut harta benda dan mata pencarian. Normalisasi sungai Batang Timpeh bukan hanya tentang mengembalikan alur air, tetapi juga tentang mengembalikan ketenangan dan kepastian hidup bagi masyarakat.
Jupri (43), seorang warga lokal yang telah puluhan tahun merasakan pahitnya banjir, mengutarakan harapannya dengan sorot mata penuh keyakinan. "Diharapkan kedepannya proyek ini dapat mengurangi risiko banjir, meningkatkan ketahanan pangan, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat," ujarnya, suaranya dipenuhi optimisme. Kata-katanya bukan hanya sekadar doa, melainkan cerminan dari kerinduan kolektif akan kehidupan yang lebih baik, terbebas dari ancaman genangan air.
Sorotan publik memang tak bisa dihindari, mengingat besarnya dana dan strategisnya tujuan proyek ini. Namun, Jumadi (52), dengan bijak menimpali, "Meskipun kegiatan ini menuai berbagai sorotan, proyek ini bertujuan melindungi wilayah dari ancaman banjir dan keberadaannya bakal berdampak positif bagi masyarakat." Ia menambahkan, "Atas adanya kegiatan ini kami sangat berterima kasih pada pihak BWSS V Padang." Sebuah ungkapan tulus dari hati yang merasakan langsung sentuhan pembangunan.
Proyek megah ini merupakan bagian tak terpisahkan dari agenda besar Kementerian PUPR, Ditjen Sumber Daya Air, yang dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang melalui SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air Batanghari Sumatera Barat. Kehadirannya tidak hanya sekadar membangun tanggul, tetapi juga menumbuhkan mimpi. "Bakal membuat daerah kami menjadi eksotis dan kedepannya bisa menjadi destinasi wisata," ujar warga lainnya dengan antusias, membayangkan masa depan Batang Timpeh yang cerah, bukan hanya sebagai lumbung pangan, tetapi juga permata pariwisata.
Pujian juga mengalir deras bagi para pelaksana proyek. "Profesional rekanan serta adanya pengawasan super ketat baik dari pengawas kontraktor maupun pihak BWSS V Padang selaku pemilik kegiatan kami apresiasi," tutur seorang warga, merasa senang dengan perhatian pemerintah pusat terhadap daerahnya. Ini adalah bukti bahwa kolaborasi yang apik antara pemerintah, pelaksana proyek, dan partisipasi masyarakat akan selalu menghasilkan karya terbaik.
Di Batang Timpeh, di bawah langit biru yang membentang luas dan hijaunya perkebunan kelapa sawit, proyek bronjong bukan hanya tumpukan batu dan kawat. Ia adalah penanda harapan, sebuah janji akan masa depan yang lebih aman, lebih sejahtera, dan lebih indah. Kisah Batang Timpeh adalah kisah tentang bagaimana pembangunan dapat mengubah wajah sebuah daerah, tidak hanya secara fisik, tetapi juga mengukir senyum di wajah-wajah penduduknya. (And)
Topik Terkait
Baca Juga :