PADANG - 8 JULI 2025 - Dalam gemuruh pembangunan Kota Padang, sebuah suara mengingatkan akan pentingnya integritas dan kualitas dalam setiap tetes keringat yang mengalir untuk kemajuan daerah. Dialah Mastilizal Aye, Wakil Ketua DPRD Kota Padang, yang dengan tegas menyoroti proyek-proyek yang bersumber dari dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota dewan. Bukan sekadar peringatan biasa, ini adalah sebuah panggilan untuk memastikan setiap rupiah rakyat kembali dalam wujud infrastruktur yang kokoh dan bermanfaat.
Mastilizal Aye tak hebar bicara, ia memaparkan alur yang seharusnya menjadi panduan. "Setiap proyek yang dikerjakan," ujarnya, "tentu dimulai dari perencanaan, pengawasan pekerjaan, dan pemeriksaan." Sebuah trilogi yang, jika dijalankan dengan disiplin, akan menjadi jaminan kualitas.
* Perencanaan adalah titik awal, di mana ide-ide di atas kertas diubah menjadi cetak biru yang detail. Di sinilah visi dan kebutuhan masyarakat diterjemahkan menjadi rencana konkret. Sebuah perencanaan yang matang adalah pondasi awal untuk menghindari kesalahan fatal di kemudian hari.
* Pengawasan pekerjaan adalah mata dan telinga di lapangan. Tim pengawas, dengan cermat, memastikan setiap langkah pembangunan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Inilah fase krusial di mana potensi penyimpangan dapat dideteksi dan diperbaiki sejak dini. Mastilizal Aye dengan lugas menyebut, "Kalau mutu ranahnya tim pengawasan." Sebuah penegasan bahwa kualitas bukanlah hasil kebetulan, melainkan buah dari pemantauan yang ketat.
* Pemeriksaan adalah tahapan akhir, evaluasi menyeluruh untuk memastikan proyek telah diselesaikan dengan baik dan memenuhi semua kriteria. Ini adalah penutup yang memastikan bahwa janji-janji yang terukir di awal benar-benar terealisasi.
"Kalau semua sudah berjalan sesuai mekanisme, masalah mutu akan berjalan sesuai keinginan saat perencanaan," tutur Mastilizal Aye, menyimpulkan. Kalimat ini bukan hanya harapan, melainkan sebuah penekanan pada hubungan "kausalitas" (hubungan sebab akibat antara dua atau lebih peristiwa) yang tak terpisahkan. Mutu bukanlah sesuatu yang muncul tiba-tiba di akhir proyek; ia adalah hasil dari proses yang terjaga dari awal hingga akhir.
Peringatan Mastilizal Aye ini sejatinya adalah pengingat bagi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan. Bagi para perencana, ini adalah seruan untuk menyusun rencana yang visioner dan realistis. Bagi pelaksana, ini adalah tantangan untuk bekerja dengan dedikasi dan profesionalisme. Dan bagi tim pengawas, ini adalah amanah untuk menjaga integritas dan standar kualitas tanpa kompromi.
Pada akhirnya, dana pokir bukanlah sekadar angka-angka di atas kertas, melainkan representasi aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Dengan pengawasan yang ketat dan komitmen terhadap mutu, proyek-proyek ini akan menjadi cerminan nyata dari keinginan kolektif untuk Padang yang lebih baik dan maju. Sebuah narasi pembangunan yang bukan hanya indah dalam perencanaan, tetapi juga kokoh dalam realisasinya. (And)
