PADANG - 2 JULI 2025 – Semangat membara untuk memperkokoh fondasi ideologi bangsa, Pancasila, kembali berkobar di ranah Minangkabau. Melalui sebuah kegiatan pembinaan ideologi yang krusial, ratusan guru dan dosen dari seluruh penjuru Sumatera Barat berkumpul di ZHM Premiere Hotel, Padang, untuk memperdalam pemahaman dan penghayatan mereka terhadap Pancasila. Acara ini merupakan inisiatif penting dari Direktorat Sosialisasi dan Komunikasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), yang secara khusus mendapuk Drs. Barlius, M.M., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, sebagai salah satu narasumber utama.
Dalam suasana yang penuh antusiasme, Drs. Barlius, dengan gestur tangan yang menunjukkan ketegasan sekaligus kehangatan, menyampaikan materi tentang urgensi Pancasila sebagai bintang penuntun arah bangsa. Di hadapan para pendidik yang merupakan ujung tombak dalam pembentukan karakter generasi muda, beliau menekankan pentingnya mengembalikan Pancasila sebagai rujukan utama agar anak-anak bangsa tidak kehilangan arah di tengah derasnya arus informasi dan tantangan zaman.
“Buku Teks Utama (BTU) Pancasila ini adalah pondasi kita,” ujar Drs. Barlius, menyoroti peran strategis buku tersebut dalam menyampaikan nilai-nilai luhur Pancasila. Ia menambahkan bahwa para guru akan dilatih secara intensif untuk menggunakan BTU ini sebagai panduan utama dalam proses belajar mengajar. Sebuah pertanyaan retoris pun terlontar dari bibirnya, "Jika buku ini tidak dipakai, apa yang akan terjadi? Ibu melayang, kehilangan nilai dan rasa Pancasila. Apa itu? Nilai Ketuhanan, Persatuan, Kerakyatan dan Gotong Royong, serta itulah yang diajarkan lewat buku Pancasila ini." Kalimat tersebut secara gamblang menggambarkan kekhawatiran akan lunturnya nilai-nilai dasar jika pengajaran Pancasila tidak dilakukan secara sistematis dan terarah.
Kegiatan pembinaan ini bukan sekadar seminar biasa. Ia adalah sebuah ikhtiar kolektif untuk memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila – Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia – tidak hanya dihafalkan, namun juga diinternalisasikan dan diamalkan dalam setiap sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Para peserta, yang terdiri dari guru-guru sekolah dasar hingga menengah, serta dosen-dosen perguruan tinggi, tampak menyimak dengan saksama setiap paparan yang disampaikan. Mereka memahami bahwa tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila bukan hanya berada di pundak pemerintah, melainkan juga di pundak mereka sebagai pendidik. Merekalah garda terdepan dalam membentuk generasi penerus yang berkarakter Pancasilais, berintegritas, dan memiliki rasa cinta tanah air yang kuat.
Melalui acara ini, BPIP bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat ideologi Pancasila di tengah masyarakat. Harapannya, dengan bekal pemahaman yang mendalam dan metode pengajaran yang tepat melalui BTU Pancasila, guru dan dosen di Sumatera Barat dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam menciptakan generasi emas Indonesia yang kokoh berpegang pada ideologi bangsa. Ini adalah langkah nyata dalam memastikan bahwa Pancasila akan terus menjadi bintang penuntun yang abadi bagi Indonesia, kini dan di masa depan. (And)