PADANG – Malam itu, 15 Juli 2025, suasana di salah satu sudut Kota Padang terasa hangat dan penuh optimisme. Bukan karena pesta meriah atau perayaan akbar, melainkan sebuah pemandangan sederhana namun sarat makna, puluhan pasang mata anak-anak berbinar ceria di hadapan hidangan makan malam. Di tengah riuhnya tawa dan sendok beradu piring, sosok Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, berdiri dengan senyum mengembang, mengawasi langsung aktivitas di Sekolah Rakyat.
"Kami datang pada malam hari untuk memastikan langsung aktivitas Sekolah Rakyat di Kota Padang," ungkap Vasko Ruseimy, sorot matanya memancarkan ketulusan. "Ini bukan sekadar kunjungan, tapi bentuk komitmen kami untuk melihat kondisi nyata para siswa di lapangan."
Setiap kata yang terlontar dari Wakil Gubernur bukan sekadar formalitas. Di balik kunjungan ini tersembunyi sebuah misi mulia, memastikan bahwa program "Sekolah Rakyat" yang digagas oleh Bapak Prabowo Subianto benar-benar menyentuh akar permasalahan pendidikan di Indonesia. Program ini, sebuah inisiatif ambisius yang didedikasikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu (desil 1), membuka gerbang akses pendidikan yang layak dan berkualitas, menjanjikan masa depan yang lebih cerah bagi mereka yang sebelumnya mungkin tak berani bermimpi.
Sumatera Barat patut berbangga. Dari seratus Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara, tiga di antaranya kini berdiri kokoh di Ranah Minang, telah aktif menjalankan proses belajar mengajar. Sebuah bukti nyata komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam pemerataan pendidikan.
Lebih dari sekadar bangunan fisik dan kurikulum, Sekolah Rakyat adalah rumah kedua, tempat di mana harapan dipupuk dan potensi digali tanpa batas. Vasko Ruseimy menuturkan dengan bangga, "Seluruh kebutuhan siswa pendidikan, asrama, makan, hingga kebutuhan harian ditanggung penuh oleh negara." Ini bukan janji manis, melainkan realitas yang setiap hari dirasakan oleh anak-anak tersebut. Beban biaya yang seringkali menjadi tembok penghalang bagi keluarga miskin, kini telah diangkat sepenuhnya, memungkinkan para siswa untuk fokus sepenuhnya pada satu hal, belajar.
Mereka tidak hanya datang untuk bersekolah, mereka datang untuk ditempa, diasah, dan dipersiapkan untuk masa depan yang lebih baik. Kurikulum yang komprehensif, fasilitas yang memadai, dan bimbingan dari para pengajar yang berdedikasi adalah jembatan menuju cita-cita. Namun, ada satu hal yang paling membahagiakan dan tak ternilai harganya bagi Vasko Ruseimy dan seluruh pihak yang terlibat. "Yang paling membahagiakan," ujarnya, menunjuk ke arah anak-anak yang asyik menyantap hidangan mereka, "wajah para siswa-siswi memancarkan semangat dan kebahagiaan karena bisa belajar dengan fasilitas terbaik."
Di mata merekalah, terpancar optimisme yang menular. Senyum tulus, tawa renyah, dan semangat belajar yang membara adalah bukti nyata bahwa investasi dalam pendidikan, terutama bagi mereka yang paling membutuhkan, adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa. Sekolah Rakyat di Padang bukan hanya sekadar institusi pendidikan, ia adalah mercusuar harapan, menerangi jalan bagi generasi penerus bangsa yang lebih cerdas, tangguh, dan bahagia. (And)