PADANG, SUMATERA BARAT – 28 JULI 2025 - Di bawah sinar matahari yang anginnya berhembus sepoi-sepoi, suasana haru bercampur optimisme menyelimuti halaman depan gedung perkuliahan Universitas Ekasakti. Ratusan wajah muda, berbalut seragam merah marun yang khas, memancarkan semangat membara. Mereka adalah para ksatria ilmu yang siap diterjunkan ke garis depan pengabdian, ke nagari-nagari di pelosok Sumatera Barat, dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Namun, momen pelepasan kali ini terasa istimewa dengan kehadiran sosok Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy. Dengan tatapan penuh harap dan suara yang menggetarkan, ia berdiri di hadapan para mahasiswa, memberikan wejangan terakhir sebelum mereka memulai babak baru dalam perjalanan akademis dan kemanusiaan mereka.
"Adik-adik mahasiswa Universitas Ekasakti yang saya banggakan," sapa Vasko Ruseimy, suaranya menggema di antara kerumunan. "Kalian akan segera turun langsung ke nagari, berinteraksi dengan masyarakat, dan menghadapi realitas yang mungkin belum pernah kalian bayangkan."
Pesannya lugas, namun sarat makna. Ia tak ingin para mahasiswa ini hanya sekadar hadir, lantas berlalu tanpa jejak. "Saya titip satu pesan penting," ujarnya, menegaskan setiap kata. "Jadilah cahaya, bukan bayang-bayang."
Kalimat itu seolah menjadi mantra, meresap ke dalam sanubari setiap mahasiswa yang mendengarkan. Vasko Ruseimy melanjutkan penjelasannya dengan nada yang penuh penekanan. "Turun ke tengah masyarakat bukan untuk menambah beban mereka. Kalian datang bukan untuk menjadi penonton yang pasif. Tapi, kalian datang untuk membawa solusi, untuk menularkan semangat, dan untuk menebarkan ilmu yang bermanfaat."
Di matanya, para mahasiswa ini adalah harapan. Mereka adalah agen-agen perubahan yang dibutuhkan nagari-nagari, yang selama ini mungkin terkungkung dalam bayang-bayang masalah. "Nagari tidak butuh penonton. Nagari butuh agen perubahan," tegasnya, suaranya meninggi, membakar semangat. "Selamat mengabdi, adik-adikku sekalian. Bawalah perubahan itu. Jadilah cahaya yang menerangi setiap sudut nagari."
Pelepasan ini bukan hanya seremonial biasa. Ini adalah sebuah amanah, sebuah panggilan moral bagi generasi muda untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah, langsung di tengah masyarakat. Dengan senyum dan lambaian tangan, Vasko Ruseimy melepas para mahasiswa, seolah mengirimkan energi positif yang tak terbatas.
Kini, para mahasiswa Universitas Ekasakti telah menyebar ke berbagai nagari. Mereka membawa harapan, semangat, dan pesan dari seorang pemimpin: untuk tidak pernah menjadi bayang-bayang, melainkan selalu menjadi cahaya yang menerangi, membawa solusi, dan menjadi agen perubahan sejati bagi Sumatera Barat. Pengabdian mereka dimulai, dan kisah-kisah inspiratif di nagari-nagari pun siap terukir. (And)
