PAYAKUMBUH, SUMATERA BARAT - 8 AGUSTUS 2025 - Seusai hujan yang membasahi bumi, ada sebuah pesan yang seringkali tersembunyi di balik fenomena alam paling memesona, pelangi. Pesan inilah yang diungkapkan oleh seorang tokoh yang tak asing lagi di kancah politik Sumatra Barat, Ir. Irfendi Arbi, M.P. Dalam sebuah momen refleksi, mantan Bupati Lima Puluh Kota periode 2016–2021 ini menyampaikan, “Pelangi tak pernah terburu-buru. Ia muncul setelah hujan reda.”
Kalimat sederhana namun penuh makna ini mengundang kita untuk merenung. Seperti halnya pelangi yang tidak memaksakan kehadirannya, menunggu hingga tetes-tetes hujan terakhir jatuh ke bumi, begitulah seharusnya kita menjalani hidup. Tak perlu tergesa-gesa, tak perlu memaksakan kehendak. Setiap proses, seberat apapun itu, memiliki akhir yang indah. Hujan adalah metafora dari tantangan, kesulitan, atau bahkan kegagalan yang kita hadapi. Dan pelangi, dengan segala keindahan warnanya, adalah simbol dari harapan, keberhasilan, dan kebahagiaan yang datang di saat yang tepat.
Irfendi Arbi, yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Lima Puluh Kota periode 2005–2010, menekankan bahwa pelangi mengajarkan kita dua hal fundamental, kesabaran dan harapan. Kesabaran untuk menanti badai berlalu, dan harapan bahwa di balik setiap badai pasti ada keindahan yang menanti. Pesan ini relevan bagi siapa pun, tak terkecuali bagi para pemimpin dan politikus yang kerap dihadapkan pada tekanan dan tuntutan yang tak berkesudahan.
Dalam perjalanannya, Irfendi Arbi seolah-olah telah menginternalisasi filosofi pelangi. Sebagai seorang politikus, ia memahami bahwa membangun daerah dan melayani masyarakat adalah sebuah proses panjang yang membutuhkan kesabaran. Hasil tidak datang dalam sekejap mata, melainkan melalui kerja keras yang konsisten dan keyakinan yang tak pernah pudar.
Kini, di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang serba cepat, pesan dari Irfendi Arbi ini kembali mengingatkan kita. Terkadang, kita terlalu fokus pada hasil instan hingga melupakan keindahan dari setiap proses yang kita jalani. Mari kita belajar dari pelangi. Nikmati setiap tetes hujan kehidupan, yakinlah bahwa di ujung sana, ada keindahan yang menanti untuk kita saksikan. Sebuah pelangi yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menyejukkan jiwa. (And)
