-->
  • Jelajahi

    Copyright © Portalanda
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Translate

    Iklan

    Iklan

    Benteng Beton PJN II Amankan Padang-Painan: Longsor Terbasmi, Macet Terurai.

    Selasa, 30 September 2025, September 30, 2025 WIB Last Updated 2025-10-01T04:17:10Z

    SUMBAR - Jalur Padang–Painan, urat nadi perekonomian di pesisir barat Sumatera Barat, selalu menyimpan kisah dua sisi, pesona alamnya yang memukau dan ancaman longsor yang senantiasa mengintai, terutama saat musim penghujan. Namun, kini, sebuah pemandangan baru hadir membawa kelegaan bagi ribuan pengendara, tembok beton kokoh yang melingkari tebing curam.

    Inilah wajah baru jalan nasional tersebut, hasil intervensi vital dari Kementerian PUPR, melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Sumbar. Proyek ini bukan sekadar pekerjaan konstruksi biasa, melainkan sebuah janji keamanan yang ditepati.


    Di bawah komando Yan Purwandi, ST, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK 2.3), proyek ini dirancang untuk menjawab panggilan darurat yang telah lama disuarakan masyarakat. Selama ini, titik-titik rawan di Padang–Painan sering menjadi lokasi kecemasan. Longsor minor bisa menyebabkan kemacetan parah yang memakan waktu berjam-jam, longsor besar berarti putusnya akses vital.


    “Mengantisipasi musibah yang sering mengintai,” begitulah semangat di balik pekerjaan senilai Rp3,944 Miliar ini.


    Pemandangan yang terlihat menunjukkan dinding penahan tanah (retarding wall) yang melengkung elegan, mengikuti kontur tebing. Proyek yang dikerjakan oleh PT. Asyrofazar Mustika Karsa ini berfokus pada tiga hal krusial:


     * Antisipasi Bencana: Memastikan tebing tidak lagi runtuh dan memutus jalan.


     * Pelebaran Ruas Jalan: Membuat jalur yang tadinya sempit dan rawan macet menjadi lebih lapang.


     * Kenyamanan Pengendara: Menghilangkan rasa was-was saat melintasi lokasi rawan.


    Pembangunan ini, yang bersumber dari APBN 2025 dengan masa pelaksanaan 210 hari, tidak hanya meninggalkan struktur fungsional. Dinding beton yang kokoh itu, berdiri persis di tempat yang rawan, menciptakan nuansa lingkungan yang bernilai estetika, mengubah titik retribusi yang mencekam menjadi pemandangan yang menenangkan.


    Dampak dari proyek ini langsung terasa. Salah seorang pengendara, Manut (47) asal Painan, tak ragu menyampaikan rasa senangnya kepada awak media, (30/9). 


    “Dinding penahan tebing jalan ini kokoh dan kuat. Rasanya nyaman sekali melintasi jalan Padang–Painan sekarang,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa lokasi yang kini sudah lebar tidak hanya mengatasi macet, tetapi juga menawarkan berkah lain.


    Area yang diperlebar kini menjadi tempat yang ideal untuk persinggahan. Bayangkan, setelah menempuh perjalanan jauh dan mulai jenuh, pengendara kini bisa memarkirkan kendaraannya, sejenak menikmati pemandangan indah di sekitar lokasi, dan menghilangkan kelelahan. Dari infrastruktur penahan bencana, lokasi ini bertransformasi menjadi rest area dadakan yang menghilangkan penat.


    Keberhasilan proyek ini tak lepas dari peran kepemimpinan di tingkat Satker. Masudi, ST., MT, Kepala Satker PJN Wilayah II Provinsi Sumatera Barat, dikenal sebagai sosok yang tegas dan disiplin. Filosofi kerjanya sederhana, mengutamakan kenyamanan pengendara adalah prioritas tertinggi, sebab jalan adalah urat nadi perekonomian daerah.


    Apresiasi dan rasa bangga pun mengalir dari berbagai kalangan. Dinding penahan tebing itu kini berdiri sebagai simbol ketangguhan dan keseriusan pemerintah dalam melindungi warganya. Ruas jalan Batas Padang–Painan kini lebih dari sekadar jalur transportasi, ia adalah jalur yang menjamin keamanan, menghilangkan kemacetan, dan bahkan menawarkan tempat istirahat yang nyaman di tengah perjalanan.


    Dengan adanya tembok kokoh ini, kecemasan terhadap longsor kini berganti dengan ketenangan. Jalan Padang–Painan telah siap menyambut masa depan Sumatra Barat yang lebih aman dan lancar. (And) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini