SUMBAR - Gelanggang Pacuan Kuda Kubu Gadang di Payakumbuh, Sumatra Barat, pada Minggu (28/09/2025) menjadi saksi sebuah momen bersejarah. Di tengah guyuran hujan, sekitar puluhan ribu pasang mata memadati arena, menyaksikan laga utama dari ajang bergengsi, Indonesia's Horse Racing Cup II. Ini bukan sekadar lomba adu cepat kuda, melainkan sebuah sejarah baru yang menempatkan Sumatra Barat sebagai panggung penting dalam kalender pacuan kuda nasional Indonesia.
Selama ini, Indonesia’s Horse Racing Cup identik dengan Pulau Jawa. Namun, dengan Payakumbuh terpilih sebagai tuan rumah, tradisi tersebut resmi terpatahkan. Payakumbuh menjadi daerah pertama di luar Jawa yang mendapat kehormatan menyelenggarakan event nasional ini.
Irfendi Arbi, Bupati Lima Puluh Kota periode 2016-2021 yang turut hadir, menegaskan pentingnya momen ini. "Ini sejarah baru," ujarnya, menandai Sumatera Barat sebagai titik fokus baru dalam peta olahraga berkuda nasional.
Kesuksesan acara ini jauh melampaui lintasan pacuan. Dalam dua hari penyelenggaraan, Indonesia’s Horse Racing Cup II dan Sarga Festival terbukti menjadi magnet, menarik puluhan ribu penonton. Bahkan, tantangan cuaca tak mampu meredam antusiasme masyarakat.
Acara ini dirancang sebagai pesta olahraga dan hiburan masyarakat. Selain lomba pacu kuda inti, berbagai atraksi turut menyemarakkan suasana, seperti Drafbogi dan Horseback Archery (HBA), menjadikannya sebuah festival yang lengkap.
Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Sebuah kehormatan besar bagi Kota Payakumbuh, dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan pacu kuda tingkat nasional,” katanya.
Zulmaeta menyoroti bahwa pacuan kuda di Minangkabau bukan sekadar kompetisi, tetapi juga simbol budaya dan sportivitas yang telah mengakar kuat. Event akbar ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kuda lokal dan mendorong pertumbuhan sektor peternakan, sekaligus memposisikan Payakumbuh sebagai pusat pacu kuda modern.
Kehadiran puluhan ribu pengunjung ternyata membawa dampak signifikan yang jauh melampaui batas arena. Wali Kota Zulmaeta menekankan multiplier effect yang dibawa oleh kegiatan ini bagi perekonomian lokal.
"Ribuan pengunjung yang datang tidak hanya menyemarakkan acara, tetapi juga meningkatkan pendapatan pelaku UMKM, pedagang, dan sektor jasa lainnya di Payakumbuh," jelasnya. Keramaian yang terekam dalam foto, mulai dari padatnya tribun hingga suasana di garis start, adalah representasi nyata dari geliat ekonomi yang dibangkitkan oleh ajang berkuda ini.
Zulmaeta menyampaikan apresiasi mendalam kepada PP Pordasi, Sarga.co, seluruh panitia, para sponsor, dan terutama kepada niniak mamak Kenagarian Koto Nan Gadang dan Tiakar atas dukungan penuh mereka.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah hingga tokoh adat, Indonesia's Horse Racing Cup II di Payakumbuh telah sukses dihelat, meninggalkan jejak sejarah yang tak terlupakan dan harapan baru bagi masa depan olahraga berkuda dan perekonomian Sumatra Barat. (And)