PADANG - 10 SEPTEMBER 2025 - Di bawah langit Ranah Minang yang berbingkai keagungan, di antara degup jantung kota Padang yang tak pernah padam, terhampar sebuah kisah tentang kasih dan pengabdian. Sebuah narasi yang terukir indah, bukan dengan tinta di atas kertas, melainkan dengan sentuhan nyata, kehangatan, dan janji akan asa. Ia adalah Bakti Kesehatan Gratis dari Ditlantas Polda Sumbar, sebuah orkestra kemanusiaan yang dipimpin oleh sang konduktor berjiwa mulia, Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H.
Seiring sang mentari merona merah di ufuk barat, memudarkan bayang-bayang masa, perayaan HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 bukan hanya riuh rendah seremonial. Lebih dari itu, ia menjelma menjadi sebuah deklarasi cinta pada sesama, sebuah ikrar untuk menjaga denyut kehidupan. "Lalu Lintas Modern adalah lalu lintas yang berkeselamatan," demikian gema suara sang Dirlantas, bagai mantra yang menuntun langkah, membawa visi menuju "Indonesia Emas" yang gemilang.
Maka, hadirlah mereka, para Bhayangkara yang tak hanya menjaga jalan, tetapi juga merawat jiwa. Dengan senyum tulus yang memancar dari balik seragam kebanggaan, mereka menyapa setiap wajah, mengundang setiap hati untuk merasakan kehangatan kepedulian. Di tenda-tenda sederhana, namun penuh makna, pemeriksaan kesehatan gratis digelar. Bukan sekadar rutinitas medis, melainkan sebuah uluran tangan, sebuah jembatan harapan bagi masyarakat yang merindukan perhatian.
Di sana, terlihatlah ibu-ibu dengan kerudung lembutnya, bapak-bapak dengan keriput di dahi yang menyimpan kisah, semua berbaur dalam satu tujuan, merawat anugerah terindah bernama kesehatan. Ada tawa yang renyah, ada doa yang terucap lirih, dan ada mata yang berbinar penuh syukur saat bingkisan kecil dari Polwan berpindah tangan. Bukan nilai materialnya, melainkan isyarat hati yang tersembunyi di baliknya, "Kami ada untukmu, masyarakatku," seolah bisik para personel Ditlantas Polda Sumbar.
"Terima kasih, Pak Dirlantas," ujar seorang ibu dengan suara bergetar, tanpa ingin disebut namanya, namun suaranya menggema di relung hati. "Semoga kegiatan ini terus berlanjut." Sebuah harapan yang sederhana, namun mengandung kekuatan, mendoakan keberlanjutan kebaikan, agar benih-benih kasih ini terus tumbuh subur, memayungi negeri dengan teduh.
Di penghujung hari, saat rembulan naik perlahan menggantikan sang surya, meninggalkan jejak kebaikan di setiap sudut kota, kita menyaksikan sebuah mahakarya. Bukan dari kanvas atau pahatan, melainkan dari interaksi manusiawi yang tulus, dari Bakti Kesehatan yang menembus batas-batas tugas, mencapai ranah hati. Ini adalah puisi tentang kepedulian, simfoni tentang pelayanan, yang akan terus mengalun indah, menjadi inspirasi, di setiap langkah menuju "Indonesia Emas" dari Ditlantas Polda Sumbar. (And)
