-->
  • Jelajahi

    Copyright © Portalanda
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Translate

    Iklan

    Iklan

    ​"Antusiasme Warga Padang Banjiri Reses Mastilizal Aye di Mesjid Baiturrahim"

    Selasa, 09 September 2025, September 09, 2025 WIB Last Updated 2025-09-10T02:54:17Z

    PADANG - Dibawah naungan senja yang merambat, Masjid Baiturrahim di Kampung Lapai menjadi saksi sebuah pertemuan yang menghangatkan jiwa. Malam itu, Selasa (9/9), bukanlah malam biasa. Setelah kumandang azan Isya meredup, jamaah dan warga membanjiri ruang masjid, bukan hanya untuk bersujud, melainkan untuk sebuah pertemuan yang dirindukan, reses Mastilizal Aye.


    Seperti sungai yang mencari muaranya, warga datang berbondong-bondong. Ada yang berjalan kaki, menggendong buah hati, atau sekadar bergegas dari kegiatan sehari-hari. Kabar kedatangan sang wakil rakyat menyebar dari mulut ke mulut, seperti bisikan angin yang membawa harapan. Rindu itu, rindu akan sosok pemimpin yang tak berjarak, menjadi magnet yang tak terbantahkan.


    "Kami rela meninggalkan semua kesibukan, hanya demi bisa bertemu langsung dengan anggota dewan yang begitu peduli," ujar Suliati (32), seorang warga, dengan mata berbinar. Kata-katanya mencerminkan perasaan kolektif, bahwa kehadiran Mastilizal Aye adalah jembatan penghubung antara mereka yang di bawah dengan mereka yang di atas.

    Masjid yang biasanya hening kini dipenuhi oleh suara-suara lirih dan bisik-bisik penuh harap. Kehadiran Camat Nanggalo, Amrizal Rengganis, menambah bobot pertemuan ini. Namun, panggung utama malam itu adalah sesi aspirasi. Di sinilah, dinding-dinding kebisuan runtuh. Berbagai usulan mengalir deras, dari perbaikan jalan yang berlubang, renovasi rumah ibadah, hingga dukungan bagi para pelaku UMKM yang merajut mimpi di balik keterbatasan.


    Dengan tutur kata yang menyejukkan, Mastilizal Aye menyambut setiap aspirasi. "Insya Allah, semua permintaan warga akan segera kami akomodir," ucapnya, seolah merangkul setiap hati yang penuh harap. Ia tidak hanya menawarkan janji, melainkan juga sebuah komitmen. Ia mengajak warga untuk tetap berjuang bersama, dan menjamin bahwa aspirasi mereka adalah prioritas utama.


    Malam itu, canda dan tawa juga mewarnai. Di tengah tumpukan proposal, ia mengatakan, "Kita akan lihat skala prioritas, sesuai kebutuhan." Ada humor yang menyertai, menandakan kedekatan yang tulus. Ia tidak melihat warga sebagai pemohon, tetapi sebagai mitra seperjuangan.


    Di luar dugaan, jumlah warga yang datang jauh melebihi perkiraan. Sambil tersenyum haru, Mastilizal Aye pun memesan konsumsi tambahan. "Sambutan ini sungguh luar biasa," gumamnya, matanya memancarkan rasa syukur. Kehadiran yang melimpah ini adalah bukti nyata bahwa kepercayaan masih bersemi di hati rakyat.


    Ketika pertemuan berakhir, sebuah rasa kebersamaan yang mendalam tertinggal. Aspirasi telah dititipkan, harapan telah disemai. Dengan janji untuk memperjuangkan setiap mimpi yang disuarakan, Mastilizal Aye meninggalkan masjid, membawa beban dan kepercayaan di pundaknya. Malam itu, di bawah langit Padang yang gelap, seberkas cahaya harapan telah menyala, menyinari jalan bagi masa depan yang lebih baik. (And) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini