PADANG - 30 SEPTEMBER 2025 - Di tengah hamparan sawah hijau yang memagari kawasan Kuranji, Kota Padang, sebuah perubahan fisik telah membawa gelombang kegembiraan yang tak terhingga. Jalan akses vital menuju Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Mutiara Padang, yang selama ini menjadi momok bagi warga dan wali murid, kini mulai bertransformasi.
Dahulu, jalan yang berbatasan langsung dengan Perumahan Bukit Belimbing Indah Blok C ini hanyalah tanah liat bercampur kerikil. Sebuah jalur yang, jika mentari bersinar, diselimuti debu, namun begitu hujan turun, ia berubah wujud menjadi arena yang disebut warga sebagai "kubangan kerbau". Licin, becek, dan tak jarang menjadi penyebab insiden bagi pengendara roda dua maupun roda empat, terutama saat jam sibuk mengantar anak sekolah.
Perubahan yang signifikan ini bukan datang dari langit, melainkan hasil dari kolaborasi dan kepedulian tiga tokoh penting di Padang. Inisiatif datang dari Muharlion, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap masa depan anak-anak.
"Ini merupakan Permintaan Khusus kito samo jo wawako ke Dinas Perkim Padang," ungkap Muharlion, politikus PKS sekaligus mubalig, mengenang momen diskusi yang melahirkan proyek ini. Bersama Wakil Walikota Padang, Maigus Nasir, mereka mengajukan permohonan khusus kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Padang, Raf Indria, ST, MT. Tiga kekuatan ini bersatu, menyulap jalur yang semula kumuh menjadi jalan beton yang bernilai estetika.
Muharlion menegaskan bahwa jalan yang baik bukan sekadar infrastruktur, melainkan urat nadi kehidupan. "Jalan yang baik memudahkan akses ke sekolah, pasar, dan fasilitas kesehatan, serta mendukung kegiatan sosial dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut," ujarnya.
Pagi itu, di pukul 07:05 WIB, saat mentari baru menyentuh ufuk dan udara masih segar, pemandangan di Perumahan Bukit Belimbing Indah Blok C sudah berbeda. Kendaraan roda dua dan roda empat mulai memadati jalur, namun kali ini, tanpa kepelikan debu dan lumpur.
Salah satunya adalah Buk Rahma (32), warga Lambung Bukit Kecamatan Pauh, yang setiap hari mengantar buah hatinya ke sekolah. Ia sempat tertegun melihat sebagian jalan yang sudah mulus dibeton. Rasa cemas yang biasa menyelimuti kini digantikan oleh ketenangan.
Tak hanya wali murid, para guru SD IT Mutiara Padang pun tak dapat menyembunyikan senyum simpul mereka. Mimik wajah yang mencerminkan rasa syukur itu adalah gambaran terbaik dari dampak sebuah perubahan kecil yang krusial.
Rasa syukur juga datang dari warga setempat, termasuk seorang ayah empat anak yang meminta inisialnya dirahasiakan. Baginya, jalan mulus ini adalah anugerah terbesar bagi mata pencaharian mereka. "Dengan mulusnya jalan ini, kami tidak lagi kerepotan membawa hasil panen," katanya.
Atas terealisasinya kegiatan jalan lingkung ini, ia tak henti-hentinya berterima kasih kepada Muharlion, Maigus Nasir, dan Kadis Perkim Kota Padang. Harapannya sederhana namun tulus: "Semoga bapak-bapak selalu diberikan kesehatan dan jangan bosan untuk memberikan yang terbaik buat Kota Padang."
Kini, jalan yang berdampingan dengan indahnya area persawahan itu tidak lagi hanya menjadi jalur, melainkan simbol nyata bahwa kolaborasi dan kepedulian pemimpin dapat mengubah kesulitan sehari-hari menjadi harapan baru bagi masyarakat. (And)
