PADANG - Di balik tirai panggung sebuah pertemuan penting, terselip sebuah narasi yang mengalirkan makna lebih dari sekadar data dan grafik. Pada 9 September 2025, di sebuah aula di Padang, pertemuan BUMD Air Minum se-Sumatera Barat menjadi saksi dari sebuah visi. Bukan tentang angka-angka keuntungan, melainkan tentang janji untuk mengalirkan kehidupan.
Hendra Pebrizal, S.Sos., M.M., Ketua DPD Perpamsi Sumatera Barat, bukanlah sekadar pembicara. Beliau adalah arsitek dari sebuah gagasan besar. Dalam pidatonya, ia tidak hanya memaparkan materi, melainkan juga menanamkan harapan. "Strategi Peningkatan Kinerja, Pelayanan, dan Pengelolaan Tarif BUMD Air Minum" yang disampaikannya, adalah cerminan dari pemahaman mendalam bahwa air adalah hak, bukan komoditas semata.
Ia berbicara tentang bagaimana air harus dikelola dengan hati, memastikan setiap tetesnya sampai ke masyarakat dengan layanan terbaik. Peningkatan kinerja, dalam visinya, bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial. Pengelolaan tarif bukan semata-mata soal laba, melainkan keseimbangan antara keberlanjutan BUMD dan keterjangkauan bagi rakyat.
Di hadapan para pemimpin ekonomi dari berbagai daerah, suara Hendra Pebrizal terdengar jelas dan penuh keyakinan. Ia mengingatkan bahwa di balik setiap meter pipa yang terpasang, ada jutaan harapan yang mengalir. Melalui strategi yang ia sampaikan, ia menawarkan peta jalan yang mengkombinasikan profesionalisme dengan empati.
Kehadiran Asisten II Bidang Perekonomian & Pembangunan Provinsi Sumatera Barat, Adib Alfikri, S.E., M.Si., memberikan bobot pada pertemuan ini, menunjukkan bahwa gagasan Hendra Pebrizal mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
Kisah dari pertemuan ini, sejatinya, adalah tentang kepemimpinan yang berfokus pada kemanusiaan. Hendra Pebrizal telah menunjukkan bahwa di tangan yang tepat, strategi pengelolaan air bisa menjadi lebih dari sekadar kebijakan, ia bisa menjadi sebuah puisi yang mengalirkan harapan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Sumatera Barat. (And)
