-->
  • Jelajahi

    Copyright © Portalanda
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Translate

    Iklan

    Iklan

    Dapur Pengabdian: Kapolda Sumbar Dorong Kualitas Pangan Berbasis Ibadah di SPPG Alai

    Sabtu, 04 Oktober 2025, Oktober 04, 2025 WIB Last Updated 2025-10-04T09:55:18Z

    PADANG - Hiruk pikuk di kompleks Sentra Pengolahan Pangan Gizi (SPPG) Alai Polda Sumbar terasa berbeda. Udara dipenuhi antusiasme dan ketegasan, saat Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Irjen Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA., datang langsung pada Sabtu (4/10) untuk memastikan setiap sudut dapur pengabdian ini siap beroperasi. Ini bukan sekadar kunjungan rutin, melainkan penegasan filosofi baru, bahwa pelayanan pangan adalah bagian dari ibadah, dan kualitasnya tak boleh ditawar.


    Kapolda Gatot Tri Suryanta, didampingi Sahli, Koor Spripim, Dokter dari Biddokes, hingga Chef SPPG Alai, menyusuri ruangan dapur yang bersih dan berstandar industri. Matanya menatap tajam ke sekeliling, memastikan infrastruktur fisik sejalan dengan kesiapan mental para calon karyawan yang telah berkumpul.

    Dalam arahannya, Kapolda menyampaikan pesan yang mendalam. Ia tidak hanya berbicara tentang prosedur, tetapi tentang hati.


    > "Saya datang memastikan kesiapan operasional SPPG Alai. Semua calon karyawan harus sehat, memahami kewajiban dan larangan, serta bekerja dengan tanggung jawab dan keikhlasan. Bekerjalah bukan karena perintah, tapi karena ini adalah bentuk ibadah dan tanggung jawab,” tegas Irjen Pol. Gatot.

    Narasi ini segera menjadi pondasi bagi seluruh tim, bahwa makanan yang mereka olah bukan hanya untuk mengisi perut, tetapi menyalurkan nutrisi dan semangat bagi penerima manfaat. Konsekuensinya, standar kebersihan, kesehatan, dan tanggung jawab menjadi harga mati.


    Komitmen pada kualitas tak berhenti pada motivasi. Kapolda memastikan bahwa SPPG Alai akan beroperasi dengan standar profesional tertinggi. Ia menekankan bahwa seluruh pegawai akan dibekali edukasi ketat tentang SOP, standarisasi higienitas, pembagian tugas sesuai kompetensi, serta penegakan disiplin kerja.


    Puncak ketegasan Kapolda adalah pada uji kelayakan makanan. "Kita akan bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional untuk memastikan setiap makanan yang disajikan memenuhi standar gizi, higienis, dan aman bagi penerima manfaat,” jelasnya. Setiap hidangan yang keluar dari dapur SPPG harus melalui tes gizi dan kelayakan yang ketat, menjadikannya sebuah contoh pengelolaan pangan yang terpercaya. Bahkan, bagi yang berprestasi, Kapolda menjanjikan penghargaan rutin setiap bulan untuk memantik semangat kompetisi positif.


    Dari Dapur ke Laboratorium: Pengawasan Berlapis


    Kesiapan ini diperkuat oleh peran tim medis dan ahli pangan.


    Dokter Yudi Candra dari Biddokes Polda Sumbar menjelaskan langkah awal yang krusial, pemeriksaan kesehatan total, termasuk tes rontgen, untuk memastikan seluruh calon pegawai berada dalam kondisi prima. Timnya juga bertugas mengawal keamanan pangan dari hulu ke hilir. "Kami melakukan pengawasan terhadap kualitas dan keamanan makanan agar bebas dari kontaminasi biologis, fisik, maupun kimia," terangnya. Prosesnya mencakup uji kimia, organoleptik, hingga pencicipan oleh tim sebelum didistribusikan, sebuah protokol yang memastikan keamanan mutlak.


    Sementara itu, Chef Aming memberikan bekal ilmu praktis tingkat tinggi, yaitu pelatihan sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). Sistem pengendalian mutu pangan ini berfokus pada identifikasi bahaya dan pencegahannya, mulai dari kebersihan pribadi, penerimaan bahan makanan, hingga penyimpanan. “Tujuan HACCP adalah mencegah kasus keracunan dan penyakit akibat makanan, serta memastikan setiap proses berjalan higienis dan aman,” tutup Chef Aming, menutup rangkaian pembekalan yang ketat.


    Dengan sinergi antara ketegasan pimpinan, standar kesehatan yang tinggi, dan sistem manajemen mutu modern, SPPG Alai Polda Sumbar yang berada di bawah naungan Yayasan Kemala Bhayangkari ini siap menjadi "role model" pengelolaan pangan yang tidak hanya bergizi dan sehat, tetapi juga dijalankan dengan disiplin dan profesionalisme tertinggi demi kemaslahatan masyarakat penerima manfaat. (And) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini