23 Agustus 2025 menjadi penanda lembaran baru bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat. Di tengah tantangan kebencanaan yang tak pernah sepi di Ranah Minang, tampuk kepemimpinan Kepala Pelaksana (Kalaksa) berpindah tangan kepada sosok yang dikenal memiliki integritas dan kompetensi tinggi, Dr. Ir. Era Sukma Munaf, S.T., M.M., M.T.
Era Sukma Munaf datang ke garda terdepan penanganan bencana setelah menanggalkan jabatan strategisnya sebagai Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar. Transisi ini bukan sekadar rotasi jabatan biasa, melainkan penempatan seorang figur teknis yang mumpuni ke posisi yang membutuhkan kecepatan, ketepatan, dan yang paling krusial, sentuhan kemanusiaan yang mendalam.
Selama menjabat di BMCKTR, Era dikenali sebagai sosok profesional yang berhasil mengawal pembangunan dan penataan ruang di Sumbar. Keahliannya dalam bidang infrastruktur dan tata ruang menjadi bekal berharga yang kini diintegrasikannya ke dalam manajemen kebencanaan. Di BPBD, ia kini harus memastikan mitigasi bencana terintegrasi dengan pembangunan, serta penanganan pascabencana berjalan cepat dan terstruktur.
Namun, yang membuat Era Sukma Munaf menjadi figur yang unik dan menonjol bukan hanya rekam jejak teknisnya. Ia adalah tipe pemimpin langka yang sukses memadukan profesionalisme birokrasi dengan kehangatan pribadi.
Di tengah kaku dan formalnya dunia pemerintahan, Era dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan sangat egaliter. Kedekatannya tidak hanya terjalin harmonis dengan jajaran di bawahnya, tetapi juga merentang luas hingga ke kalangan awak media. Wajar saja jika ia banyak disenangi baik oleh staf yang merasakan kehadirannya sebagai pemimpin suportif maupun oleh jurnalis yang menjadikannya sebagai sumber informasi yang responsif.
Inilah sisi unik yang paling dikagumi dari Era: aksesibilitasnya yang tiada banding.
"HP-nya selalu aktif dan mudah dihubungi."
Frasa ini, yang sering diucapkan oleh mereka yang berinteraksi dengannya, menggambarkan sebuah etos kerja yang jauh dari kesan feodal. Bagi seorang pejabat tinggi di wilayah yang rawan bencana, kemampuan untuk mudah dihubungi adalah kunci vital. Ini menjamin pengambilan keputusan darurat dapat dilakukan tanpa birokrasi yang berbelit, memungkinkan respon cepat saat detik-detik krisis tiba.
Namun, fondasi dari semua kualitas tersebut adalah jiwa welas asih terhadap sesama. Di balik gelar akademik dan jabatan tinggi, Era Sukma Munaf memancarkan empati yang tulus. Kepemimpinannya didasari oleh kepedulian sejati terhadap nasib masyarakat, terutama mereka yang terdampak bencana. Semangat inilah yang diharapkan dapat menularkan energi positif kepada seluruh personel BPBD, membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) yang tidak hanya tanggap secara teknis, tetapi juga memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi.
Era Sukma Munaf bukan sekadar pejabat baru. Ia adalah harapan bagi masyarakat Sumatera Barat, yang membutuhkan seorang nahkoda di BPBD yang tidak hanya kompeten dalam ilmu mitigasi, tetapi juga cekatan dalam aksi, dan yang terpenting, selalu hadir dengan hati. Ia mewakili gambaran pemimpin ideal di era modern: profesional, mudah dijangkau, dan didorong oleh kasih sayang (welas asih). (And)
