PADANG - Senin, 3 November 2025, Balai Kota Padang menjadi saksi sebuah tekad yang membara. Di Ruang Rapat Abu Bakar Ja'ar, para punggawa pemerintahan dan koperasi berkumpul, bukan sekadar untuk berdiskusi, melainkan untuk menggebut mimpi kolektif yang telah resmi bernama Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP). Setelah resmi terbentuk di seluruh kelurahan se-Kota Padang, kini saatnya mereka berpacu dengan waktu, mengejar instruksi dari pucuk pimpinan negara.
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, memimpin rapat dengan nada mendesak. Mata rantai terpenting saat ini, yang akan menentukan sukses atau tidaknya KKMP, adalah lahan.
"Kita harus berpacu dengan waktu untuk menyediakan lahan pembangunan gerai ini," tegas Maigus Nasir.
Landasan hukumnya jelas. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 17 Tahun 2025 Tentang Percepatan Pembangunan Fisik Gerai, Pergudangan, dan Kelengkapan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Inpres tersebut menetapkan standar yang tak bisa ditawar: lahan seluas 1.000 meter.
Namun, ketersediaan lahan saja tidak cukup. Dalam narasi pembangunan ekonomi modern, lokasi adalah segalanya. Maigus Nasir menekankan bahwa gerai KKMP yang dirancang sebagai swalayan modern harus menjadi etalase bagi produk-produk UMKM lokal. Oleh karena itu, lokasinya harus strategis, mudah dijangkau oleh warga dan menjanjikan arus transaksi yang hidup. Sumber lahannya pun terbuka, mulai dari aset Pemko Padang, Pemprov Sumbar, hingga lahan milik TNI.
Inilah momen di mana semangat gotong royong dan sinergi birokrasi diuji. KKMP bukan sekadar unit usaha, ia adalah tulang punggung dari Program Unggul (Progul) Pemko Padang, UMKM Naik Kelas. Keberhasilan koperasi ini akan secara langsung menggerakkan roda perekonomian masyarakat, menghidupkan pasar, dan memastikan pergerakan ekonomi yang lebih baik.
"Ini kerja teamwork semua OPD. Bagaimana koperasi ini sejalan dengan Progul UMKM Naik Kelas," ujarnya, menjadikan kolaborasi sebagai kunci utama.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang, Fauzan Ibnovi, menerjemahkan visi ini ke dalam langkah konkret. Pihaknya akan menunjuk satu KKMP percontohan di setiap kecamatan. Peran dasar koperasi ini sangat vital, menjadi penyalur sembako subsidi sebelum bertransformasi menjadi ritel modern yang diandalkan di tingkat kelurahan.
Dari level yang lebih tinggi, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Provinsi Sumatera Barat, Endrizal, memberikan perspektif regional. Ia melihat KKMP sebagai entitas yang harus mampu menggali potensi unik masing-masing kelurahan.
"KKMP ini harus menjadi harapan masyarakat dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Koperasi jadi distributor tingkat kelurahan yang mengisi warung-warung di kelurahan," kata Endrizal.
Narasi besar yang sedang dibangun di Padang ini bukan hanya tentang mendirikan bangunan fisik seluas 1.000 meter. Ini adalah tentang membangun harapan baru di tingkat akar rumput. Ini adalah janji untuk mengangkat derajat pelaku UMKM, memastikan ketersediaan kebutuhan dasar, dan menjadikan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi yang merata dan berkelanjutan di Ranah Minang. Seluruh pemangku kepentingan kini menanti gerak cepat para pengurus KKMP untuk mewujudkan gerai merah putih yang akan menjadi simbol kemandirian ekonomi masyarakat Padang. (And)
