Dibalik Laju "Padang Rancak": Dedikasi Raf Indria Wujudkan Permukiman Layak Huni

PADANG - Di jantung upaya Pemerintah Kota Padang mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkeadilan, terselip peran krusial Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Padang. Di pucuk pimpinan dinas inilah, Raf Indria mendedikasikan tenaganya, menerjemahkan visi besar "Padang Rancak" menjadi kerja nyata di tengah masyarakat, khususnya dalam mengikis jejak kekumuhan yang masih ada.

Selasa sore (22/4/2025) menjadi salah satu momen di mana dedikasi itu terlihat jelas. Di Kelurahan Bungo Pasang, Koto Tangah, Raf Indria berdiri mendampingi Wali Kota Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir. Bukan sekadar seremoni, kunjungan ini adalah peninjauan langsung, melihat dari dekat denyut nadi pembangunan yang telah mereka lakukan di salah satu titik kawasan kumuh di kota ini.

Bagi Raf Indria, kehadiran pimpinan daerah di lokasi proyek adalah suntikan semangat. Ini menunjukkan bahwa upaya yang digalang Dinas Perkim mendapat perhatian serius di level tertinggi. "Alhamdulillah hari ini kita bisa meninjau langsung kondisi penanganan kawasan kumuh di Kelurahan Bungo Pasang," ujarnya dengan nada penuh kepuasan, seperti yang terekam dalam berbagai laporan. Kepuasan itu bukan tanpa alasan. Di lahan seluas 3,19 hektar di Bungo Pasang itu, kerja keras timnya telah menampakkan hasil.

Di bawah koordinasi Dinas Perkim, lorong-lorong yang dulunya sulit dilalui kini dipercantik dengan betonisasi jalan lingkungan sepanjang 337 meter. Persoalan genangan air yang kerap menjadi langganan diatasi dengan pembangunan drainase sepanjang jarak yang sama. Namun, penanganan kawasan kumuh jauh melampaui sekadar infrastruktur fisik. Raf Indria dan timnya menyentuh langsung sendi-sendi kehidupan warga melalui program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) yang menyasar 4 unit rumah, serta penyediaan sarana sanitasi berupa WC/jamban dan septictank di 15 rumah.

Raf Indria memahami betul bahwa angka-angka ini, 337 meter jalan, 337 meter drainase, 4 unit RTLH, 15 sarana sanitasi, bukanlah sekadar statistik pembangunan. Di baliknya terkandung cerita tentang keluarga yang kini bisa melangkah di jalan yang lebih baik, tentang anak-anak yang terhindar dari penyakit akibat sanitasi buruk, tentang harapan baru yang tumbuh di tengah keterbatasan.

"Kami berkomitmen mendukung penuh visi Wali Kota untuk menghapus kawasan kumuh dari Kota Padang," tegas Raf Indria. Baginya, target zero kawasan kumuh dalam lima tahun ke depan bukanlah impian di atas kertas, melainkan panggilan tugas yang harus dijemput dengan kerja keras dan kolaborasi. Ia menyadari, apa yang dilakukan di Bungo Pasang hanyalah langkah awal. Masih banyak titik-titik lain di Kota Padang yang membutuhkan sentuhan serupa, yang memerlukan uluran tangan pemerintah untuk bangkit dari ketertinggalan infrastruktur dasar.

Narasi besar "Padang Rancak", yang digaungkan Wali Kota sebagai gerakan kolektif untuk kota yang lebih tertata, bersih, sehat, dan ramah lingkungan, menjadi kompas bagi Raf Indria dan jajarannya. Mereka adalah ujung tombak yang menerjemahkan visi tersebut menjadi program konkret yang dirasakan langsung oleh masyarakat di lapisan paling membutuhkan.

"Pembangunan drainase, peningkatan jalan lingkungan, perbaikan rumah warga, hingga penyediaan sanitasi layak bukan hanya proyek fisik, tapi fondasi untuk mengubah wajah lingkungan secara menyeluruh," kata Raf Indria, menjelaskan filosofi di balik setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Ia melihat infrastruktur layak sebagai kunci pembuka akses terhadap kesehatan, pendidikan, dan kualitas hidup yang lebih baik.

Dalam setiap langkah betonisasi, setiap pemasangan pipa drainase, setiap renovasi dinding rumah yang rapuh, Raf Indria dan timnya menanamkan harapan. Harapan bahwa suatu hari nanti, tidak ada lagi sudut Kota Padang yang disebut kumuh. Harapan bahwa setiap warga, di mana pun mereka tinggal, berhak mendapatkan lingkungan yang layak dan sehat.

"Langkah konkret di Bungo Pasang ini adalah bukti nyata bahwa target zero kawasan kumuh bukan sekadar wacana, tapi sebuah kerja nyata yang dimulai sekarang," pungkas Raf Indria dengan keyakinan. Di matanya, Bungo Pasang bukan hanya lokasi proyek, melainkan simbol dari dimulainya babak baru penataan kota, sebuah babak yang ditulis dengan keringat dan dedikasi para pegiat pembangunan di Dinas Perkim, di bawah nahkoda Raf Indria. (And) 


Topik Terkait

Baca Juga :