Kota Padang terus menggeliat, menatap masa depan dengan penuh optimisme. Di balik hiruk pikuk kehidupan urban, Pemerintah Kota Padang sedang sibuk merajut benang-benang pembangunan, mematangkan program unggulan (progul) yang akan menjadi peta jalan transformasinya selama lima tahun ke depan. Ruang Abu Bakar Jaar menjadi saksi bisu, tempat gagasan dan strategi diolah dalam sebuah rapat weekly meeting yang intens pada Senin (21/4/2025) lalu.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, tak sekadar menginginkan deretan program di atas kertas. Dengan nada lugas, ia menegaskan bahwa setiap langkah pembangunan harus didasari strategi yang jernih, dilaksanakan secara bertahap, dan yang paling krusial, berorientasi kuat pada penyelesaian masalah yang dirasakan langsung oleh masyarakat. "Dalam perjalanannya, setiap progul akan mencapai titik-titik krusial yang memerlukan solusi konkret," ujar Wali Kota, menekankan perlunya antisipasi dan kesiapan.
Mandatnya kepada seluruh perangkat daerah begitu jelas: perencanaan adalah awal, namun tindak lanjut adalah kunci. Fadly Amran mendorong agar tidak ada program yang jalan di tempat. Laporan progres berkala menjadi wajib, sebagai bentuk akuntabilitas dan dasar evaluasi. Ia juga menggarisbawahi pentingnya inovasi. Menghadapi persoalan yang ada, cara-cara baru dan kreatif sangat diperlukan agar setiap solusi benar-benar memberikan dampak nyata dan positif bagi kehidupan warga Kota Padang.
Di tengah pembahasan strategi jangka panjang, Wali Kota Fadly Amran tak lupa memberikan apresiasi pada energi positif yang telah tercipta. Sejumlah kegiatan berskala besar, seperti fun walk bersama Gebu Minang dan Pemko Padang, serta Blue Ocean Minang Run, dinilainya telah sukses menggerakkan masyarakat dan memperkenalkan Padang ke khalayak luas. Namun, ia tak ingin berpuas diri. "Kegiatan-kegiatan tersebut harus terus ditingkatkan dan dikemas lebih luar biasa ke depannya," pintanya, membayangkan iven yang tak hanya meriah, tapi juga berkesan mendalam.
Hal senada juga digaungkan oleh Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir. Ia melihat bahwa iven-iven yang telah diselenggarakan bukan sekadar ajang kumpul-kumpul, melainkan memiliki pengaruh besar, terutama terhadap denyut nadi perekonomian lokal dan citra Kota Padang di mata luar. "Hotel-hotel ramai, dan ini harus dimaksimalkan," kata Maigus Nasir, merujuk pada dampak positif terhadap sektor pariwisata dan jasa. Ia berharap, ke depan, semakin banyak iven yang dihelat agar gaungnya semakin viral dan Kota Padang semakin familiar di benak masyarakat luas.
Namun, sorotan Wakil Wali Kota tak hanya pada kemeriahan iven. Maigus Nasir juga secara tegas menyoroti persoalan sosial yang masih mengakar di masyarakat, seperti tawuran. Ia menyerukan perlunya sikap tegas yang tak kenal kompromi, disertai pemberian sanksi yang jelas sebagai efek jera. Lebih dari itu, penguatan komunikasi dan upaya sosialisasi program unggulan pemerintah dinilainya krusial untuk membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat, mulai dari tingkat kelurahan, RT, RW, hingga seluruh stakeholder terkait.
Terakhir, namun tak kalah penting, Maigus Nasir menekankan perlunya revitalisasi pasar yang dilakukan dengan skala prioritas. "Kita harus melihat apa yang benar-benar perlu dibenahi," ujarnya. Pendekatan ini memastikan bahwa anggaran dan upaya difokuskan pada titik-titik yang paling membutuhkan intervensi, sehingga keberadaan pasar tradisional di Padang bisa menjadi lebih representatif, nyaman, dan tentunya semakin menggeliatkan perekonomian warga.
Rapat weekly meeting tersebut bukan sekadar rutinitas, melainkan refleksi komitmen Pemerintah Kota Padang untuk merancang masa depan yang lebih baik. Dengan kombinasi perencanaan strategis, eksekusi yang terukur, inovasi, pemanfaatan potensi lokal melalui iven, serta keberanian menghadapi persoalan sosial dan revitalisasi infrastruktur esensial, Padang bergerak maju, selangkah demi selangkah, menuju cita-cita sebagai kota yang maju, sejahtera, dan berdaya saing. (And)
