Dalam Dialog RRI, Kadis BMCKTR Paparkan Urgensi Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik
PADANG – Proyek monumental pembangunan jalan layang (flyover) di kawasan Sitinjau Lauik yang telah resmi bergulir dan sontak menarik perhatian luas publik Sumatera Barat, menjadi topik sentral dalam sebuah dialog interaktif yang diselenggarakan RRI Pro 1 Padang. Digelar pada Kamis, 2 Mei 2025, dialog ini hadir sebagai jembatan informasi, mempertemukan para pemangku kepentingan utama dan pakar untuk memberikan gambaran utuh kepada masyarakat mengenai proyek vital ini.
Kawasan Sitinjau Lauik selama ini memang dikenal sebagai "jalur tengkorak" yang penuh tantangan. Medannya yang ekstrem, tanjakan curam, dan tikungan tajam kerap menjadi saksi bisu insiden lalu lintas yang merugikan serta sumber kemacetan parah, terutama saat volume kendaraan meningkat tajam. Oleh karena itu, dimulainya pembangunan flyover ini membawa angin segar harapan akan adanya perubahan signifikan yang telah lama dinanti.
Untuk mengupas proyek strategis ini dari berbagai sudut pandang, RRI Pro 1 Padang mengundang tiga narasumber yang sangat relevan. Mereka adalah Dr. Ir. Erasukma Munaf, S.T., M.M., M.T., yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat, sosok yang bertanggung jawab langsung atas pembangunan infrastruktur vital di provinsi tersebut. Kemudian hadir pula Dedy Diantolani, S.Sos., M.M., Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat, yang perannya krusial dalam aspek pengaturan lalu lintas dan transportasi. Melengkapi diskusi dari sisi akademis, dialog ini juga menghadirkan Dr. Bayu Martanto Adji, S.T., M.T., Ph.D., seorang pengamat transportasi terkemuka dari Universitas Andalas, yang analisisnya memberikan perspektif ilmiah atas kebutuhan dan dampak proyek.
Atmosfer dialog terasa hidup saat para narasumber secara bergantian membedah urgensi pembangunan flyover Sitinjau Lauik. Mereka secara lugas menyampaikan bahwa proyek ini bukanlah sekadar penambahan ruas jalan biasa, melainkan sebuah kebutuhan mendesak dan dianggap sebagai solusi permanen yang paling efektif untuk mengatasi akar permasalahan lalu lintas dan meningkatkan drastis tingkat keselamatan di jalur vital penghubung antara Kota Padang dan Kabupaten Solok tersebut.
Dr. Ir. Erasukma Munaf, dalam salah satu pernyataannya, menekankan visi jangka panjang yang diemban oleh proyek strategis ini. "Diharapkan proyek strategis ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi konektivitas dan pertumbuhan ekonomi regional," ujarnya, menggarisbawahi bagaimana kelancaran akses di Sitinjau Lauik akan berdampak positif pada pergerakan barang dan jasa, serta mendorong geliat perekonomian di wilayah-wilayah yang terhubung.
Dialog yang difasilitasi oleh RRI Pro 1 Padang ini pun menjadi sarana edukasi dan transparansi yang penting bagi publik. Dengan mendengarkan langsung dari para pejabat yang berwenang dan pakar di bidangnya, masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam mengenai salah satu proyek infrastruktur paling signifikan yang sedang dibangun di Sumatera Barat, lengkap dengan tantangan dan harapan besar yang menyertainya. (And)