Transparansi dan Pengawasan BMCKTR Wilayah V: Kunci Sukses Proyek Jalan Nagari Siguntur-Sitiung
Perlahan namun pasti, geliat perbaikan jalan di ruas Nagari Siguntur hingga Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, mulai mengubah wajah jalur vital ini. Lubang-lubang menganga yang sebelumnya menjadi momok dan bahkan pemicu kecelakaan, kini mulai rata, digantikan hamparan aspal baru yang menjanjikan kelancaran dan keamanan. CV Nisa, sebagai pelaksana proyek, tampak bekerja tanpa henti, memacu setiap detik di lapangan seolah mengejar waktu.
Bukan sekadar perbaikan fisik, proyek ini adalah manifestasi harapan masyarakat yang telah lama mendambakan infrastruktur layak. Dahulu, melintas di ruas ini adalah perjuangan. Pengendara harus ekstra hati-hati, bermanuver menghindari lubang bak labirin raksasa yang siap menjebak. Kini, sorot mata lega terlihat di wajah para pengguna jalan, sebuah isyarat syukur atas perubahan yang tengah terjadi.
Kamis, 22 Mei 2025, menjadi saksi bisu kesibukan di beberapa titik kerusakan parah. Truk-truk pengangkut material mondar-mandir, alat berat meraung, dan para pekerja dengan cekatan menyelesaikan tugasnya. Mereka adalah tangan-tangan terampil yang mengubah keluhan menjadi kenyataan, mewujudkan impian mobilitas yang lebih baik.
Proyek ini, yang dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas PUPR Bidang Bina Marga (PUPR-BM), tidak hanya menawarkan perbaikan fisik, tetapi juga transparansi yang patut diacungi jempol. Sebuah papan informasi proyek terpampang jelas di lokasi, memuat detail nama kegiatan, volume pekerjaan, hingga nilai anggaran. Ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud komitmen pemerintah untuk akuntabilitas. Masyarakat pun mengapresiasi, merasa dilibatkan dalam setiap proses pembangunan. Bahkan, para pekerja di lapangan dengan ramah menunjukkan letak papan informasi saat dimintai keterangan oleh awak media, sebuah gestur kecil yang mencerminkan keterbukaan.
Dari pengamatan di lapangan, kualitas pekerjaan terlihat sangat rapi dan sesuai dengan spesifikasi teknis dari dinas terkait. Ada keyakinan kuat bahwa perbaikan ini bukan sekadar tambal sulam, melainkan investasi jangka panjang yang akan menopang mobilitas warga bertahun-tahun mendatang. Pengawasan ketat dari Dinas BMCKTR Wilayah V juga rutin dilakukan, memastikan setiap langkah pekerjaan sejalan dengan perencanaan.
Era Sukma, Kepala Dinas BMCKTR Wilayah V, menjelaskan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk pemecingan jalan sepanjang 10 kilometer ini berjumlah sekitar Rp300 juta. Angka ini tentu bukanlah jumlah yang fantastis untuk perbaikan jalan sepanjang itu. Oleh karena itu, dengan keterbatasan dana, perbaikan diprioritaskan pada bagian-bagian jalan yang mengalami kerusakan paling parah. Ini adalah keputusan pragmatis yang bertujuan untuk memberikan dampak maksimal dengan sumber daya yang ada.
"Kami berharap pekerjaan ini bisa selesai tepat waktu dan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat," ucap salah seorang warga setempat, mewakili suara hati ribuan lainnya yang mendambakan kelancaran akses.
Bagi Dahlan (42), seorang sopir mobil kanvas yang setiap hari melintasi jalur ini, perbaikan jalan adalah anugerah. "Biasanya kalau lewat sini harus pelan-pelan karena lubangnya dalam. Sekarang sudah mulai rata, jadi lebih cepat dan aman," tuturnya dengan senyum lebar. Kisah Dahlan adalah potret nyata bagaimana infrastruktur yang baik dapat menghemat waktu, mengurangi biaya operasional, dan yang terpenting, meningkatkan keamanan.
Proyek ini bukan sekadar tentang perbaikan jalan. Ini adalah tentang menggerakkan roda perekonomian, membuka akses bagi hasil bumi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan Siguntur dan Sitiung. Jalan yang mulus berarti distribusi barang lebih lancar, waktu tempuh lebih singkat, dan pada akhirnya, kesejahteraan yang lebih baik. Semoga proyek ini benar-benar menjadi jembatan harapan yang menghubungkan masa lalu yang sulit dengan masa depan yang lebih cerah bagi warga Dharmasraya. (And)