PADANG, SUMATERA BARAT – Desir angin membawa kisah lama tentang sebuah jalan. Bukan kisah romansa, melainkan cerita pahit tentang lumpur, lubang menganga, dan rintangan yang tak pernah putus. Jalan itu, ruas Simpang Ganting Payo Batas Tanah Datar - Sumani (Link P.092), adalah mimpi buruk bagi para pengendara di Sumatera Barat. Namun, kini, di bawah kepemimpinan sigap Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat, mimpi buruk itu telah bertransformasi menjadi hamparan aspal mulus yang disambut senyum lega para pengguna jalan.
Apresiasi mengalir deras dari setiap ban yang melintas. Pengemudi truk yang dulu harus berjibaku dengan genangan air dan kerikil tajam, kini bisa melaju dengan tenang. Para petani yang sebelumnya kesulitan mengangkut hasil bumi, kini merasakan kelancaran akses yang belum pernah ada. Perubahan ini bukan sulap, bukan pula kebetulan. Ini adalah buah dari kerja keras dan komitmen Dinas BMCKTR Sumatera Barat, di bawah komando sang Kepala Dinas, Erasukma Munaf, dan Adratus Setiawan, ST, MT, selaku Kepala Bidang Bina Marga.
"Intensitas hujan yang sangat tinggi pada tanggal 22 November 2024 lalu menyebabkan kerusakan parah di sepanjang ruas jalan ini," jelas Erasukma, dengan data BMKG yang terlampir sebagai saksi bisu keganasan alam. Namun, alih-alih menyerah pada keadaan, bencana justru menjadi pemicu semangat. "Kami tahu, ini adalah tanggung jawab kami untuk memastikan infrastruktur jalan layak dan aman bagi masyarakat," tambahnya.
Maka, dimulailah sebuah misi mulia: Pekerjaan Rehabilitasi Jalan Ruas Simpang Ganting Payo - Batas Tanah Datar - Sumani (P.092). Proyek ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah manifestasi nyata dari kepedulian Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terhadap kesejahteraan warganya. Sumber dana pun bukan dari pinjaman atau utang luar negeri, melainkan dari kantong sendiri, dari Anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran 2025. Sebuah bukti kemandirian dan prioritas pembangunan yang patut diacungi jempol.
Di balik kemulusan jalan ini, terhampar detail pekerjaan yang presisi dan penuh perhitungan. Lingkup pekerjaannya tidak main-main: pemasangan plat duiker yang kokoh sebagai saluran air, perkerasan beton semen sepanjang 50 meter yang menjamin kekuatan, dengan lebar badan jalan 6 meter dan bahu jalan 1 meter yang lapang, serta pasangan batu dan pasangan mortar sepanjang 60 meter untuk penguat struktur. Setiap inci dikerjakan dengan cermat, seolah mengukir sebuah karya seni di atas tanah.
Kontrak dimulai pada tanggal 12 Maret 2025, dan kurang dari tiga bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 9 Juni 2025, Provisional Handover (PHO) telah dilakukan. Kecepatan pengerjaan ini patut diacungi jempol, menunjukkan efisiensi dan dedikasi tim di lapangan. Mereka bekerja siang dan malam, bahu-membahu, demi satu tujuan: mengembalikan senyum di wajah para pengguna jalan.
Kini, dengan selesainya pekerjaan ini, akses jalan yang menghubungkan daerah-daerah vital tersebut menjadi lebih lancar. Bukan hanya sekadar kemudahan transportasi, tetapi lebih dari itu. Jalan yang mulus adalah urat nadi perekonomian. Dengan akses yang lancar, distribusi barang dan jasa akan semakin mudah, mobilitas penduduk meningkat, dan roda ekonomi masyarakat akan berputar lebih kencang.
Kisah jalan Simpang Ganting Payo Batas Tanah Datar - Sumani adalah bukti nyata bahwa dengan kepemimpinan yang visioner, perencanaan yang matang, dan pelaksanaan yang efisien, setiap tantangan dapat diubah menjadi peluang. Dinas BMCKTR Sumatera Barat tidak hanya membangun jalan, mereka membangun harapan. Mereka tidak hanya meratakan aspal, mereka meratakan jalan menuju kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Sumatera Barat. (And)
