Menjelajahi Keajaiban Embung Binguang: Pengendali Air, Penjaga Alam, Magnet Wisata Solok
Dahulu, hanya gugusan bukit yang membisu, menyimpan rahasia kelembaban tanahnya. Kini, di antara lekuk-lekuk hijau itu, terhampar Embung Binguang, sebuah oase yang lahir dari bisikan angin dan gigihnya upaya. Ia menjelma menjadi penampungan air yang luas, memantulkan birunya langit dan hijaunya pepohonan, laksana cermin raksasa yang menangkap pesona semesta. Dari setiap riak airnya, terbersit janji kehidupan, mengalirkan nadi kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar.
Embung Binguang, sebuah nama yang mungkin menyimpan ironi keindahan yang tak terduga, memiliki fungsi ganda yang begitu mulia. Ia adalah penjaga air, pengendali yang bijaksana yang menertibkan aliran demi kemaslahatan bersama. Ia juga adalah paru-paru alam, konservator air baku yang menjaga keseimbangan ekosistem, memastikan setiap tetes adalah anugerah yang terjaga. Namun, di balik fungsi-fungsi esensial itu, tersembunyi sebuah impian lain: Embung Binguang akan dipoles, ditata, dan disulap menjadi permata wisata yang memikat. Bayangkan, sebuah bentangan air yang tenang, berlatar belakang perbukitan yang menjulang megah, dihiasi rimbunnya hutan – sebuah lukisan alam yang akan memanggil setiap pasang mata untuk singgah dan mengagumi.
Bersyukurlah, wahai warga Kota Solok, sebab mata air kehidupan ini telah menjadi pilihan hati Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS V). Anggaran telah digelontorkan, tangan-tangan terampil bekerja tanpa lelah, seolah membangun sebuah mahakarya. Proyek ini, yang telah bergulir sejak tahun 2023 dan berlanjut di tahun 2024, adalah bukti nyata kepedulian pusat terhadap denyut nadi Solok. PT. Taman Karya Menggala dan CV. Saguna Karya Pratama, bersama konsultan pengawasnya, adalah para arsitek yang merajut mimpi ini menjadi kenyataan, dengan nilai kontrak yang mencerminkan komitmen besar.
Meskipun dalam perjalanannya sempat diterpa badai kecil, sebuah kebocoran yang sempat memicu keresahan akan irigasi persawahan, namun BWSS V dengan sigap telah menyikapinya. Kini, riak-riak perbaikan sedang berlangsung, mengembalikan ketenangan pada permukaan air yang sempat terganggu. Ini adalah bukti bahwa setiap tantangan adalah bagian dari proses menuju kesempurnaan.
Ketika tirai pembangunan akhirnya tersingkap, Embung Binguang akan berdiri tegak, tak hanya sebagai penampungan dan pengendali air yang berfungsi optimal, melainkan juga sebagai penjaga keseimbangan alam yang teguh. Dan di atas segalanya, ia akan menjadi ikon baru, sebuah destinasi wisata air berlatar perbukitan yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menenteramkan jiwa. Ia adalah janji akan masa depan yang lebih cerah, di mana keindahan alam dan kebutuhan manusia berpadu harmonis, menciptakan simfoni yang tak terlupakan di hati Kota Solok. (And)