Di Kota Padang, Sumatera Barat, sebuah organisasi kewartawanan bernama Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) lahir sebagai jawaban atas kebutuhan akan wadah bagi para jurnalis. Setahun sudah KJI menapaki jalannya, dan dalam sebuah dialog yang sarat makna (31/8/2025) di Padang, Joni Putra Sikumbang, sang Ketua Pengawas, menegaskan kembali komitmen organisasi untuk tetap solid dan netral di tengah situasi yang dinamis.
"KJI lahir di Kota Padang dengan tujuan mulia, menjadi rumah bagi para jurnalis, tak hanya di Sumatera Barat, melainkan di seluruh penjuru Tanah Air," ujar Joni, suaranya mantap penuh keyakinan.
Perjalanan KJI layaknya kapal yang berlayar di samudra. Meskipun baru seumur jagung, tantangan dan badai kerap menerpa. Namun, badai itu justru tidak membuat langkah KJI surut. Sebaliknya, ia menjadi ujian yang menguatkan. Joni Putra Sikumbang yakin, dengan tim yang solid, KJI akan mampu menempatkan diri sejajar dengan organisasi-organisasi pers lainnya di Indonesia. Keyakinan itu bukan tanpa alasan.
"Alhamdulillah, kini KJI sudah berusia satu tahun. Meski dalam perjalanan terkadang ada badai yang menerpa, namun tidak membuat langkah KJI untuk surut," tutur Joni.
Di era disrupsi informasi dan polarisasi yang kian menguat, Joni memberikan pesan yang mendalam kepada seluruh pengurus dan anggota KJI. Ia berharap, KJI menjadi payung yang menaungi jurnalis-jurnalis profesional. Pesannya jelas dan lugas, jangan ada keberpihakan.
"Kedepannya, selaku ketua pengawas di KJI saya berharap agar para pengurus KJI baik di tingkat Sumatera Barat, maupun provinsi lainnya, tetap solid dan jangan ada keberpihakan. Jadilah jurnalis yang profesional di bawah payung KJI," pungkas Joni.
Seruan ini menjadi pengingat bagi setiap jurnalis bahwa integritas dan netralitas adalah harga mati dalam menjalankan profesi. Di bawah naungan KJI, semangat ini diharapkan terus menyala, menghasilkan karya-karya jurnalistik yang berimbang, akurat, dan mencerdaskan bangsa. (And)