PADANG - Malam itu, Minggu 24 Juli, keheningan menyelimuti SMA Negeri 3 Padang. Namun, sunyi yang pekat itu menyimpan cerita pilu yang baru terungkap di pagi hari. Sekitar pukul 01.22 WIB, saat seluruh kota terlelap, pencuri dengan leluasa memasuki jantung sekolah. Tanpa ada yang menyadari, ia berhasil menembus pintu ruang Tata Usaha (TU), yang menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Expaldi S.pd, menjadi pintu masuk utama pelaku.
Aksi pencurian ini bukanlah sekadar mengambil barang sembarangan. Pelaku tampaknya tahu persis apa yang ia cari. Dari dalam laci kepala sekolah, Zahroni, M.pd, uang tunai sebesar Rp 300.000 raib. Namun, kerugian terbesar terletak pada hilangnya 22 pcs komputer mini merek Zyrex. Ini adalah pukulan telak bagi fasilitas pendidikan, mengingat pentingnya perangkat tersebut untuk kegiatan belajar-mengajar di era digital saat ini.
Kejadian ini baru diketahui pada Senin pukul 07.00 pagi, saat para petugas dan guru mulai berdatangan. Keterkejutan dan kekecewaan jelas terlihat di wajah mereka. Pihak sekolah langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Tim Reskrim Polsek Padang Utara dengan sigap datang ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Mereka mulai mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari saksi yang ada, berharap bisa mengungkap identitas pelaku dan mengembalikan barang-barang yang hilang.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Sekolah, Bapak Zahroni, M.pd, belum dapat ditemui oleh awak media untuk dimintai keterangan. Ruang kerjanya yang biasanya ramai kini terasa sepi, seolah ikut merasakan duka atas apa yang menimpa sekolahnya. Insiden ini menjadi pengingat pahit bahwa keamanan di lingkungan sekolah harus selalu menjadi prioritas, tak hanya dari ancaman eksternal tetapi juga dari kejahatan yang mengintai di balik kesunyian malam. (And/Af)
