Redakan Ketegangan: UNAND Hormati Pers Mahasiswa di Tengah Badai Tuduhan Korupsi

PADANG - 6 SEPTEMBER 2025 - Dalam koridor kampusnya, Universitas Andalas (UNAND) kini tengah menghadapi sorotan tajam. Bukan hanya karena prestasi akademik, tetapi juga karena isu dugaan korupsi pengadaan alat laboratorium tahun 2019 yang kembali mencuat ke permukaan. Namun, di tengah pusaran pemberitaan yang kencang, UNAND memilih untuk menanggapi dengan sikap yang menenangkan, berpegang pada prinsip demokrasi dan kebebasan pers, bahkan terhadap pers mahasiswanya sendiri.

Pernyataan resmi bernomor B/03/UN16.17/HM.01.03/2025 menjadi respons yang menyejukkan. UNAND secara tegas menyatakan penghormatannya terhadap kebebasan pers, termasuk Genta Andalas, pers mahasiswa yang selama ini dikenal kritis. Kampus mengakui bahwa dinamika yang terjadi mungkin hanyalah miskomunikasi belaka, sebuah ketidaknyamanan yang seharusnya bisa diselesaikan melalui dialog. Dengan besar hati, UNAND menyampaikan permohonan maaf atas situasi yang timbul, menunjukkan bahwa di balik isu yang panas, ada keinginan kuat untuk menjaga iklim komunikasi yang sehat.

Terkait kasus hukum yang sedang berjalan, UNAND tidak mengambil sikap membela diri secara membabi buta. Sebaliknya, mereka menunjukkan kedewasaan dengan mendukung penuh proses hukum. "Sesuai asas praduga tak bersalah, semua pihak yang disebut tetap harus diperlakukan tidak bersalah sampai ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap," demikian bunyi siaran pers tersebut. UNAND sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum, menunjukkan kepercayaan penuh pada sistem peradilan.

Namun, di balik sikap tenang ini, UNAND tidak berdiam diri. Momentum ini justru menjadi cambuk untuk berbenah. Universitas menyadari pentingnya integritas dan akuntabilitas sebagai prinsip yang tidak bisa ditawar. Berbagai langkah perbaikan telah diambil, seperti pembangunan Zona Integritas di seluruh unit, evaluasi sistem pengadaan barang dan jasa, serta peningkatan transparansi. Ini adalah cerminan dari komitmen UNAND untuk menciptakan tata kelola yang lebih baik dan mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

Lebih dari sekadar pernyataan, UNAND memandang kebebasan pers sebagai mitra penting dalam menjaga transparansi. Mereka menganggap pers sebagai kontrol sosial yang membangun, bukan musuh yang harus dihadapi. Sikap ini membuka ruang dialog dan kolaborasi, memastikan bahwa UNAND akan selalu terbuka untuk komunikasi dan klarifikasi kapan pun dibutuhkan.

Pada akhirnya, di tengah badai tuduhan yang menerpa, UNAND tetap fokus pada mandat utamanya, menghasilkan lulusan berkualitas yang berdaya saing global, berkarakter, dan berintegritas. Sikap terbuka dan komitmen pada perbaikan ini menjadi pelajaran berharga, bahwa di tengah krisis, kejujuran dan integritas adalah kunci untuk keluar dari badai dengan kepala tegak. (And)