PADANG - Senin pagi (20/10) di Kota Padang terasa begitu cerah, tak hanya oleh hangatnya mentari, namun juga oleh sorot kegembiraan di wajah warga dan pengendara yang melintasi sebuah struktur beton baru. Ini bukanlah sekadar jalan setapak, melainkan Jembatan Kubu Dalam, sebuah penghubung vital di Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah. Hari itu, lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki mengalir lancar, menandai berakhirnya era "jalan memutar" yang selama ini menjadi keluh kesah.
Bagi warga setempat, jembatan ini adalah manifestasi nyata dari janji pembangunan yang digaungkan oleh Walikota Fadly Amran dan Wawako Maigus Nasir. Mereka menyebutnya sebagai denyut kencang dari program unggulan "Padang Rancak," di mana pembangunan tak lagi terpusat, melainkan merata hingga ke sudut-sudut kota.
“Luar biasa, jembatan ini, sangat besar manfaatnya,” ungkap seorang warga lokal dengan mata berbinar. Ia mengenang masa-masa di mana perjalanan dari RW 01 ke RW 09 dua rukun warga yang kini terhubung harus memakan waktu lebih lama karena terpaksa menempuh jalan berputar. Kini, berkat jembatan tersebut, jarak tempuh telah dipangkas drastis, melancarkan transportasi, dan bahkan mempererat komunikasi sesama warga.
Jembatan yang dibangun oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) ini bukan hanya fungsional, tapi juga kokoh. Dengan bentang 7.00 meter dan lebar 7.00 meter, struktur bertulang beton ini terlihat kuat dan meyakinkan. Proyek yang menelan biaya Rp384.803.969 dari Anggaran Tahun 2025 ini rampung tepat waktu dan memenuhi standar mutu, sebuah pencapaian yang tak lepas dari pengawasan ketat Perkim terhadap rekanan pelaksana.
Lebih dari sekadar fungsi, jembatan ini juga membawa pesona estetika baru bagi kawasan permukiman. Coran putih yang bersih dan pagar dengan kombinasi cat putih dan biru muda telah mempercantik lingkungan. Jalur yang dulunya sepi dan terpisah, kini menjadi aman, nyaman, dan asri.
Peresmian fungsional jembatan ini dibanjiri pujian dan ucapan terima kasih yang deras. Warga bersyukur, jembatan ini telah mengubah wajah lingkungan mereka tak hanya transportasi yang lancar, namun juga lokasi yang menjadi lebih rapi dan bersih.
"Atas nama warga, saya mengucapkan terima kasih atas dibangunnya jembatan ini," ujar perwakilan warga. "Sekarang warga tak lagi menempuh jalan berputar. Jalan lancar, lingkungan juga bersih, aman dan nyaman."
Kisah Jembatan Kubu Dalam adalah narasi tentang bagaimana sebuah infrastruktur kecil dapat membawa dampak besar, merajut kembali komunitas yang terpisah, dan menjadi simbol harapan yang kokoh seperti betonnya bagi percepatan pembangunan di Kota Padang. (And)
