BUKITTINGGI 20 OKTOBER 2025 - Di bawah langit pagi yang cerah Bukittinggi, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi hari itu menjadi saksi dari sebuah ikrar kolektif yang mendalam. Dalam sebuah langkah serentak yang menghubungkan seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan (UPT) di penjuru Nusantara, Lapas Bukittinggi menggelar Penandatanganan Komitmen Bersama Petugas Pemasyarakatan, sebuah janji suci untuk menjaga marwah institusi.
Aula Lapas Kelas IIA Bukittinggi menjadi pusat kegiatan yang khidmat. Barisan petugas, mengenakan seragam kebanggaan, berdiri tegak, memancarkan aura kesiapan dan dedikasi. Di antara mereka, tampak Kepala Lapas Bukittinggi, Bapak Nanang Rukmana, yang memimpin jajarannya, didampingi oleh kehadiran penting dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Barat, Bapak Kunrat Kasmiri, beserta Kepala Bagian Tata Usaha dan para Kepala Bidang. Kehadiran pimpinan wilayah ini menegaskan betapa seriusnya komitmen yang akan diikrarkan.
Kegiatan ini bukanlah sekadar rutinitas, melainkan tindak lanjut tegas dari surat undangan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Inti dari komitmen ini adalah memperkuat benteng pertahanan Pemasyarakatan dari musuh utama, peredaran gelap narkoba, handphone, dan barang terlarang lainnya di lingkungan Lapas, Rumah Tahanan (Rutan), Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), dan Balai Pemasyarakatan (Bapas). Ini adalah deklarasi perang terhadap segala bentuk anomali yang merusak integritas lembaga pembinaan.
Sambil secara fisik berkumpul, seluruh peserta di Lapas Bukittinggi terhubung secara virtual melalui Zoom Meeting dengan ribuan kolega mereka di seluruh Indonesia. Rapat akbar daring ini dipimpin langsung dari pusat oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Drs. Mashudi. Suara beliau menggema, menyampaikan amanat yang sarat makna.
Dirjen Pemasyarakatan menegaskan bahwa komitmen ini harus dipandang bukan sekadar "seremoni" yang berlalu, melainkan sebagai "langkah nyata" yang harus diimplementasikan setiap hari. Integritas dan profesionalitas harus menjadi nafas setiap petugas. Tujuannya tunggal, menjaga marwah institusi Pemasyarakatan agar tetap bersih, berwibawa, dan terpercaya di mata publik.
Dalam suasana yang penuh kesungguhan, satu per satu petugas, membungkuk khidmat saat membubuhkan tanda tangan, mengukuhkan janji mereka di atas kertas komitmen. Setiap guratan pena adalah sumpah untuk melaksanakan tugas dengan kejujuran dan tanpa toleransi terhadap pelanggaran.
Kepala Lapas Bukittinggi, Bapak Nanang Rukmana, menutup kegiatan dengan sebuah pernyataan yang sarat optimisme. Beliau menyampaikan bahwa penandatanganan ini menjadi momentum penting untuk "memperkokoh semangat dan tanggung jawab" seluruh jajaran. Komitmen ini diharapkan menjadi energi baru yang mendorong setiap petugas untuk melaksanakan tugas mulia mereka sebagai pembina dan penjaga dengan penuh dedikasi.
Hari itu, di Bukittinggi, para petugas Pemasyarakatan telah berikrar. Janji ini bukan hanya ditujukan kepada pimpinan, tetapi juga kepada bangsa dan negara, sebuah ikrar untuk membersihkan dan membina, demi terwujudnya Pemasyarakatan yang berintegritas dan profesional. (An/Jr)
