SUMBAR - 24 OKTOBER 2025 - Di bawah komando tangguh Masudi, ST., MT, Kepala Satker PJN Wilayah II Provinsi Sumatera Barat, sebuah semangat gotong royong dan kepedulian terhadap infrastruktur terus menyala. Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah II Sumatera Barat tak henti bergerak, mengemban amanah besar, menjaga dan merawat setiap jengkal infrastruktur jalan dan badan jalan yang menjadi tanggung jawabnya demi konektivitas Ranah Minang.
Upaya ini diwujudkan secara nyata di lapangan, khususnya melalui peran vital PPK 2.1, Zulfikar Kurniawan, ST., M.Si. Tim ini tidak hanya berkomitmen menjaga kondisi prima jalan nasional, tetapi juga membawa misi yang lebih mulia, mendorong pemberdayaan masyarakat sekitar.
Inisiatif terdepan yang menjadi fokus adalah melalui kegiatan Padat Karya Tunai. Sebuah program yang bukan sekadar rutinitas pemeliharaan, melainkan sebuah jembatan ekonomi yang menghubungkan pembangunan infrastruktur dengan kesejahteraan rakyat.
Seperti dijelaskan oleh Masudi, tim di ruas strategis Batas Kota Padang - Batas Kota Sawahlunto melaksanakan serangkaian pekerjaan lapangan yang mendasar namun krusial:
1 Pengendalian tanaman di bahu jalan: Menjaga kebersihan dan memastikan tidak ada vegetasi yang mengganggu pandangan atau merusak struktur jalan.
2 Pemeliharaan jembatan: Merawat konektor vital yang menjamin keamanan dan kelancaran arus lalu lintas.
3 Pembersihan saluran drainase: Memastikan sistem pengairan berfungsi optimal, mencegah genangan air yang dapat merusak badan jalan, sekaligus mengurangi risiko banjir.
Tujuannya sangat jelas dan berdimensi ganda. Pertama, tentu saja menjaga fungsi jalan agar tetap aman dan nyaman dilalui oleh masyarakat. Namun yang tak kalah penting, kegiatan ini dirancang untuk memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat setempat yang secara aktif dilibatkan dan diupah dalam pekerjaan lapangan tersebut.
Filosofi di balik program Padat Karya ini melampaui sekadar perbaikan fisik. Ia adalah manifestasi kolaborasi sejati antara pemerintah dan rakyat. Tujuan utamanya dirumuskan sebagai pilar-pilar pembangunan sosial ekonomi:
1 Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
2 Mengurangi pengangguran dan kemiskinan melalui upah tunai yang langsung dirasakan.
3 Mendukung pembangunan infrastruktur dasar sebagai fondasi kemajuan.
4 Meningkatkan ekonomi lokal dengan menggerakkan roda perekonomian desa.
5 Memberdayakan masyarakat agar lebih mandiri dan sejahtera.
"Dengan semangat gotong royong," tutup Masudi, "Padat Karya menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan infrastruktur jalan nasional. Ini adalah cara kita merawat negeri, sekaligus mengukir jejak asa bagi masyarakat di Ranah Minang." (And)
