PADANG - Gedung Komisi Informasi (KI) Sumatera Barat di Jalan Sisingamangaraja, Ganting, Padang, mendadak ramai oleh kedatangan kendaraan dinas berpelat merah pada Selasa, 7 Oktober 2025. Suasana yang biasanya formal, hari itu terasa lebih tegang sekaligus penting. Komisi Informasi Sumbar tengah menggelar hajatan besar. Presentasi Monitoring dan Evaluasi Badan Publik, sebuah panggung akuntabilitas yang mempertemukan pimpinan daerah dengan para penjaga gawang keterbukaan informasi.
Sebanyak sepuluh daerah Kota Padang, Tanah Datar, Solok Selatan, Bukittinggi, Agam, Dharmasraya, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, Padangpanjang, dan Kota Solok hadir silih berganti. Tujuan mereka satu, mempresentasikan sejauh mana pelaksanaan keterbukaan informasi telah diwujudkan di daerah masing-masing.
Di hadapan panelis utama yang diketuai oleh Musfi Yendra dan HM Nurnas, paparan demi paparan disimak dengan saksama. Empat daerah mengawali sesi pertama, yakni Kabupaten Agam, Dharmasraya, Limapuluh Kota, serta Pesisir Selatan. Kota Padang baru mendapat giliran di sesi kedua, bergabung dengan Solok Selatan, Tanah Datar, dan Bukittinggi, sebelum ditutup oleh Padangpanjang dan Kota Solok di sesi pamungkas.
Namun, di antara sepuluh daerah yang berlaga, satu sosok menarik perhatian khusus. Berbeda dengan daerah lain yang hanya diwakili oleh Wakil Bupati/Wakil Wali Kota, bahkan oleh Sekretaris Daerah, Kota Padang justru dihadiri langsung oleh pucuk pimpinan tertinggi, Wali Kota Fadly Amran.
Kehadiran Wali Kota Padang secara pribadi di panggung monev badan publik ini bukan hanya sekadar formalitas. Itu adalah gestur politik yang kuat, memberikan penilaian tersendiri bahwa keterbukaan informasi publik adalah agenda yang didukung penuh dan diurus langsung oleh kepala daerah.
Saat tiba gilirannya, Fadly Amran tampil memukau. Ia tidak hanya menyajikan data, tetapi juga memaparkan visi dan misi daerah secara komprehensif, termasuk sembilan program unggulan yang menjadi janji kepemimpinannya. Secara eksplisit, Wali Kota menyebut bahwa semangat keterbukaan informasi publik terintegrasi langsung dalam salah satu program unggulan, yakni Padang Amanah.
Dengan lugas dan detail, Wali Kota termuda kedua dalam sejarah Kota Padang ini menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh para panelis. Komitmen itu ia tegaskan kembali usai presentasi.
"Pihak kami akan terus melayani masyarakat dengan baik. Mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan dipercaya oleh masyarakat," ujar Fadly Amran didampingi Asisten III Setdako Corri Saidan dan Kadis Kominfo Boby Firman.
Bagi Fadly Amran, keterbukaan adalah fondasi fundamental. "Kepercayaan publik sangat mahal dan penting, kita berharap terwujud Padang kota sehat dan pintar," tambahnya.
Mengakhiri hari penting itu, Wali Kota Fadly Amran menyerahkan hasil presentasi tersebut kepada KI Sumbar, sebagai bentuk laporan dan pertanggungjawaban. Ia menutup presentasinya dengan penuh harap: "Kita sudah berikan presentasi semaksimal mungkin, apa yang sudah kita lakukan, mudah-mudahan jadi evaluasi untuk perjalanan ke depan." Targetnya jelas dan tak bisa ditawar, menjadikan Padang sebagai Kota Informatif. (And)
