-->
  • Jelajahi

    Copyright © Portalanda
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Sentuhan Humanis Polisi Pasaman Barat: Patroli Dialogis AKBP Agung Tribawanto Merangkul Remaja di Malam Sunyi

    Minggu, 26 Oktober 2025, Oktober 26, 2025 WIB Last Updated 2025-10-27T06:26:53Z

    PASAMAN BARAT, SUMBAR — Malam di Jorong Jambak, Nagari Lingkuang Aua Jambak, Kecamatan Pasaman, pada Sabtu (11/10/2025) terasa dingin, namun menyimpan kehangatan yang tak terduga. Jalanan yang biasanya hanya diterangi lampu remang-remang, malam itu menjadi saksi sebuah perubahan pendekatan. Bukan derap sepatu atau suara sirine yang memecah kesunyian, melainkan langkah-langkah tenang dan suara sapaan ramah dari personel Polsek Pasaman.

    Inilah Patroli Dialogis, sebuah konsep yang diinisiasi langsung oleh Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, S.Ik., yang dikenal sebagai figur tegas namun berhati humanis. Ini bukan sekadar patroli menjaga keamanan, melainkan sebuah misi untuk menjembatani jurang komunikasi antara aparat dan generasi muda.


    Di bawah teduh lampu jalan yang redup, para petugas bergerak mendekati beberapa kelompok remaja yang tengah asyik nongkrong. Mereka duduk santai di kedai-kedai remang-remang, di tepi jalan, menghabiskan malam dengan obrolan ringan dan minuman saset. Suasana tegang yang biasanya menyelimuti ketika polisi datang, malam itu mencair. Polisi hadir bukan sebagai penegur atau penindak, melainkan sebagai teman bicara yang datang dari hati ke hati.


    Bagi AKBP Agung Tribawanto, keamanan berkelanjutan tak bisa hanya diukur dari jumlah penangkapan. Intinya adalah komunikasi yang menyentuh sisi kemanusiaan.


    “Kami tidak ingin anak-anak muda kita tumbuh dalam budaya kekerasan dan balap liar. Polisi hadir bukan hanya saat ada masalah, tapi juga untuk mencegah dan mendidik dengan cara yang lembut dan terbuka,” tegas Kapolres, yang melihat masa depan Pasaman Barat berada di pundak para pemuda ini.


    Arahan filosofis itulah yang diterjemahkan langsung ke lapangan oleh Kapolsek Pasaman, AKP Zulfikar. Ia memimpin tim piket malam itu, turun langsung ke jalan, membuka diri tanpa jarak.


    “Kami datang bukan untuk menakut-nakuti, tapi ingin mendengar apa yang mereka rasakan, apa yang mereka alami di lingkungan sekitar,” ujar AKP Zulfikar, menyambut puluhan remaja dengan senyum.


    Dialog pun tercipta dengan santai. Polisi bertanya tentang kegiatan sehari-hari mereka, membagikan selebaran berisi nomor kontak darurat, dan yang terpenting, mengajak mereka bicara tentang bahaya tawuran dan balap liar—dua hantu kenakalan remaja yang selalu mengintai daerah ini.


    Beberapa remaja tampak terkejut. Ada rasa canggung di awal, namun perlahan antusiasme mulai muncul. Salah seorang remaja, Dimas, mengakui pengalamannya malam itu sangat berbeda.


    “Biasanya kami takut kalau lihat polisi patroli. Tapi malam ini beda, mereka datang ngajak ngobrol. Jadi kami tahu, ternyata polisi juga peduli sama anak muda,” kata Dimas, matanya berbinar.


    Reaksi seperti Dimas adalah bukti nyata keberhasilan pendekatan ini. Bagi AKBP Agung Tribawanto, kegiatan ini adalah pembelajaran sosial yang krusial untuk membangun kepercayaan publik terhadap Polri. Ia meyakini, sentuhan humanis lebih mudah merangkul generasi muda agar tidak salah jalan.


    “Kami ingin menurunkan potensi tawuran dan balap liar bukan dengan penindakan semata, tapi dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri mereka. Remaja harus tahu, masa depan mereka jauh lebih berharga dari sekadar aksi adu gengsi di jalanan,” tegasnya lagi, menanamkan nilai-nilai yang jauh lebih penting daripada larangan semata.


    Patroli dialogis ini berlangsung hingga menjelang dini hari, berakhir sekitar pukul 01.00 WIB. Sepanjang kegiatan, suasana di Jorong Jambak terpantau aman dan kondusif. Tidak ada lagi indikasi keributan, apalagi suara bising knalpot liar.


    AKP Zulfikar merasa lega. “Kami melihat, dengan cara seperti ini, anak-anak muda lebih terbuka. Mereka mau mendengar, bahkan berjanji akan mengingat pesan Kapolres untuk menjauhi tawuran dan balapan liar,” ujarnya.


    Di tengah arus modernisasi dan derasnya pengaruh media sosial, Kapolres Agung Tribawanto menilai bahwa keakraban antara polisi dan generasi muda harus terus dibangun. “Kalau mereka merasa diperhatikan, mereka akan menghormati hukum tanpa paksaan,” tuturnya, menekankan pentingnya empati.


    Kegiatan ini secara nyata menjadi pilar dari program Polres Pasaman Barat untuk memperkuat Polisi Humanis dan Responsif, sejalan dengan visi Polri Presisi di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.


    Menjelang dini hari, satu per satu kelompok remaja membubarkan diri. Mereka tidak diusir, melainkan berpamitan sambil mengucap terima kasih. Para personel Polsek Pasaman kembali ke markas dengan rasa lega. Malam itu, mereka tidak hanya berhasil menertibkan jalanan, tetapi juga berhasil menyalakan harapan baru bagi generasi muda Pasaman Barat, membuktikan bahwa "Mencegah lebih baik daripada menyesal." (Man Rao) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini