-->
  • Jelajahi

    Copyright © Portalanda
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Ujian Hidup 200.000 Jiwa: Padang Gelar Simulasi Gempa dan Tsunami Terbesar 5 November

    Minggu, 19 Oktober 2025, Oktober 19, 2025 WIB Last Updated 2025-10-19T11:26:34Z

    PADANG - Udara pagi di Kota Padang pada Senin, 13 Oktober 2025, terasa berbeda. Bukan karena mendung atau panas, tetapi karena ketegangan yang menyelimuti Gedung Youth Center Bagindo Aziz Chan. Di sana, para pemangku kepentingan berkumpul dalam Rapat Persiapan Drill Tsunami. Mereka membahas sesuatu yang krusial: kesiapan hidup di tengah ancaman gempa megathrust yang santer dibicarakan.


    Pemerintah Kota Padang menyadari bahwa isu bencana bukan lagi sekadar wacana. Posisi geografisnya menempatkan Padang di garis depan ancaman gempa dan gelombang tsunami dahsyat. Oleh karena itu, sebuah langkah besar diambil, simulasi akbar akan digelar pada 5 November 2025.

    "Kita harus pastikan tidak ada kejadian seperti kecelakaan dan lainnya, semua harus zero accident," tegas Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, saat membuka rapat. Pernyataan ini bukan sekadar protokol, melainkan janji untuk memastikan latihan ini berjalan sempurna, mengingat nyawa ratusan ribu orang dipertaruhkan dalam skenario nyata.


    Simulasi ini akan menjadi latihan kemandirian terbesar bagi warga Padang. Tepat pukul 10.00 WIB, pada 5 November 2025, sebuah tanda bisa berupa bel, kentongan, lonceng, atau peluit akan berbunyi selama satu menit penuh.


    "Saat tanda dibunyikan, warga menyelamatkan diri. Mencari tempat aman," ungkap Andree.


    Inilah momen krusialnya. Evakuasi Mandiri. Sekitar 200.000 jiwa warga yang terlibat, yang tersebar di 55 kelurahan pada delapan kecamatan rawan, harus bertindak cepat tanpa menunggu instruksi resmi. Mulai dari siswa sekolah dasar, mahasiswa, pekerja hotel, staf rumah sakit, hingga pedagang pasar, semua akan bergerak serentak.


    Setelah getaran simulasi mereda, fase berikutnya adalah bergerak ke titik kumpul. Bagi mereka yang berada di zona merah bahaya tsunami, perjalanan harus dilanjutkan ke tempat yang lebih tinggi, menuju zona hijau (zona aman). Titik-titik aman tersebut meliputi Lubuk Minturun, Aie Pacah, Sungai Sapih, Ampang, Simpang Haru, Sawahan, Sawahan Timur, Gunung Pangilun, dan sebagian Lubuk Begalung.


    Simulasi ini difokuskan pada delapan kecamatan yang berdasarkan kajian risiko bencana Kota Padang tahun 2023, memiliki risiko terdampak paling tinggi. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:


     * Bungus Teluk Kabung (6 kelurahan)

     * Koto Tangah (11 kelurahan)

     * Nanggalo (6 kelurahan)

     * Padang Barat (10 kelurahan)

     * Padang Selatan (11 kelurahan)

     * Padang Timur (3 kelurahan)

     * Padang Utara (7 kelurahan)

     * Lubuk Begalung (1 kelurahan)


    Keterlibatan seluruh elemen masyarakat di wilayah ini bertujuan untuk mencapai satu tujuan, peningkatan kapasitas.


    "Kita berharap dengan simulasi ini dapat terwujud peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengenali tanda gempa berpotensi tsunami, evakuasi mandiri, arahan evakuasi, dan koordinasi antar pengendali evakuasi di lapangan," jelas Sekdako.


    Simulasi 5 November 2025 bukan hanya sekadar latihan. Ini adalah investasi hidup, sebuah evaluasi besar untuk mengukur seberapa jauh Kota Padang siap berdiri tegak menghadapi takdir alam. Ini adalah ujian bagi warga untuk membuktikan bahwa di tengah ancaman megathrust, kesiapsiagaan adalah kunci utama untuk bertahan. (And) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini