-->
  • Jelajahi

    Copyright © Portalanda
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Transformasi Ruas Kritis: Peningkatan Jalan Water Front City Sunur – Balai Kuraitaji Pacu Ekonomi Pariaman

    Jumat, 17 Oktober 2025, Oktober 17, 2025 WIB Last Updated 2025-10-17T15:30:24Z

    PARIAMAN - 17 OKTOBER 2025 - Di tengah gempita pembangunan infrastruktur nasional, satu kisah kecil namun krusial terukir di pesisir barat Sumatera, peningkatan Jalan Water Front City Sunur - Balai Kuraitaji di Kota Pariaman. Proyek ini bukan sekadar mengejar target panjang ruas jalan, melainkan menjahit kembali konektivitas yang vital bagi denyut nadi ekonomi dan pariwisata lokal.

    Komitmen kuat datang dari Pemerintah Pusat, diwujudkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat. Proyek ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap Instruksi Presiden (Inpres) untuk Penguatan Jalan Daerah.

    "Dahulu, jalan ini adalah tantangan," ujar M. Nasir Nurdin, ST., M.Si (PPK 1.5), yang bertanggung jawab mengawal pekerjaan. "Jalan tanah bercampur kerikil, lebarnya hanya tiga hingga empat meter, sering menyulitkan akses apalagi saat hujan. Ini adalah usulan langsung dari Pemerintah Kota Pariaman yang melihat potensi besar di sini."


    Di bawah koordinasi Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I, Andi Mulya Rusli, ST., MT, tim pelaksana berjibaku dengan medan yang menantang. Total ruas sepanjang 1,96 kilometer ini harus bertransformasi total.

    Langkah awal dimulai dari dasar, seperti yang terlihat dalam galian-galian parit. Para pekerja dengan helm kuning dan rompi oranye, bahu-membahu menata batu untuk sistem drainase, memastikan air tak lagi menjadi musuh utama badan jalan. Setelahnya, truk-truk hijau mulai menurunkan timbunan urugan pilihan, mempersiapkan fondasi. "Penghampasan dan Pemadatan Kelas" menjadi mantra wajib di lapangan.

    Alat berat motor grader dengan bilah tajamnya, meratakan setiap jengkal material dasar. Kemudian, giliran lapis pondasi agregat kelas A dihamparkan, dipadatkan hingga kokoh. Puncaknya adalah sentuhan akhir yang dinantikan, lapisan perkerasan Laston Lapis Aus (AC-WC) selebar empat meter. Hamparan aspal hitam yang mulus, dikawal ketat oleh asphalt paver dan roller, perlahan menggantikan jejak-jejak debu dan kerikil masa lalu.

    Jalan yang baru ini membentang indah, sebagian besar dikelilingi rimbunnya pohon kelapa dan vegetasi tropis, bahkan mengikuti alur sungai di area Water Front City Sunur. Pagar pengaman (guardrail) baru dipasang di tikungan dan pinggiran jembatan, tidak hanya mempercantik tapi juga menjamin keselamatan pengguna jalan.


    Proyek ini memiliki peran yang jauh melampaui sekadar sarana transportasi. Jalan Water Front City Sunur - Balai Kuraitaji adalah urat nadi baru. Ia akan menjadi akses utama menuju sentra pangan dan destinasi pariwisata andalan Kota Pariaman.


    Konektivitas yang lebih baik ini ditargetkan untuk menghidupkan aktivitas ekonomi masyarakat Balai Kurai Taji, sekaligus menunjang pergerakan barang dan jasa antara Jalan Nasional dan Jalan Provinsi.


    Apresiasi pun mengalir deras dari masyarakat lokal. Jon (57), salah seorang warga sekitar, tak dapat menyembunyikan rasa syukurnya.

    "Alhamdulillah. Dulu kalau mau lewat sini rasanya susah. Sekarang sudah mulus begini, Insya Allah, daerah kami bakal mengeliat ekonominya," ucap Jon, sembari disambut anggukan setuju oleh warga lain di lokasi proyek.


    Peningkatan jalan ini adalah babak baru bagi Pariaman. Ia menjadi simbol dari pemulihan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dari sebidang jalan tanah yang terabaikan, kini terbentang jalur harapan yang mulus, siap mengantar Pariaman menuju masa depan yang lebih terkoneksi dan sejahtera. (And) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini