Anak Hanyut di Padang Ketemu : Dua Hari Pencarian Berakhir Duka

PADANG - Rabu petang, 16 April 2025 – Kabar duka menyelimuti Kota Padang. Angga (11), bocah laki-laki yang dilaporkan hilang setelah terjatuh ke Sungai Simpang Kalumpang, Kecamatan Koto Tangah, pada Selasa sore (15/4/2025), akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Penemuan ini mengakhiri dua hari penuh harap dan cemas bagi keluarga serta tim penyelamat yang tak kenal lelah mencari.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang, Abdul Malik, mengonfirmasi penemuan tragis ini. “Korban atas nama Angga ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi kejadian pada pukul 15.50 WIB oleh Tim SAR Gabungan,” ungkapnya dengan nada pilu. Angga ditemukan setelah tim SAR gabungan melakukan penyisiran intensif di sepanjang aliran sungai. Metode pencarian yang melibatkan perahu LCR dan alat pendeteksi bawah air canggih, Aqua Eye, akhirnya membuahkan hasil, meski bukan hasil yang diharapkan.

Kisah pilu ini bermula ketika Angga asyik bermain bersama teman-temannya di tepian Sungai Simpang Kalumpang pada Selasa sore. Tanpa disangka, musibah datang menghampiri. Angga terjatuh ke dalam sungai dan seketika menghilang dari pandangan teman-temannya. Laporan mengenai kejadian nahas ini dengan cepat diterima oleh Basarnas Padang dari seorang warga bernama Mahadi Fani, memicu respons cepat dari tim penyelamat.

Sejak saat itu, operasi pencarian Angga langsung digencarkan. Memasuki hari kedua, Rabu (16/4/2025), semangat tim SAR gabungan tak surut. Sejak pukul 07.00 WIB, mereka kembali menyisir setiap sudut sungai. Tiga unit gerak cepat (SRU) diterjunkan. Dua tim bergerak menggunakan perahu di sisi kiri dan kanan sungai, berupaya menjangkau setiap kemungkinan lokasi. Sementara itu, satu tim lainnya menyisir jalur darat sepanjang satu kilometer di sekitar aliran sungai, tak ingin melewatkan petunjuk sekecil apapun.

Upaya pencarian ini melibatkan sinergi berbagai pihak. Selain personel Basarnas Padang, tampak pula anggota Polairud Polda Sumbar, Brimob, BPBD Kota Padang, PMI, Damkar, RAPI, perangkat kelurahan dan kecamatan, serta puluhan warga masyarakat yang turut berempati dan membantu. Lebih dari 60 personel dengan dukungan berbagai peralatan SAR dikerahkan dalam misi kemanusiaan ini.

Namun, takdir berkata lain. Setelah berjam-jam melakukan pencarian yang melelahkan, kabar duka akhirnya datang. Angga ditemukan, namun sayangnya, nyawanya sudah tak tertolong. Jenazah bocah malang itu segera dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk penanganan lebih lanjut.

Abdul Malik menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam operasi pencarian Angga. “Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada seluruh unsur yang telah membantu pelaksanaan operasi pencarian. Dengan telah ditemukannya korban, maka operasi SAR resmi kami usulkan untuk ditutup,” tuturnya.

Penemuan Angga dalam kondisi meninggal dunia meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian. Kisah ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai di sekitar lingkungan kita dan pentingnya kewaspadaan, terutama saat bermain di dekat perairan. Semoga Angga mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan dalam menghadapi kehilangan yang menyakitkan ini. (And) 


Topik Terkait

Baca Juga :