Gebrakan Fadly-Maigus: Akankah 'Satujuan' Mengubah Wajah Padang?

Genderang transformasi Kota Padang telah ditabuh. Di bawah duet kepemimpinan baru, Fadly Amran dan Maigus Nasir, sebuah narasi ambisius tengah dirajut: melahirkan kembali kota tercinta ini sebagai "Kota Sehat" sekaligus "Kota Pintar". Ini bukan sekadar slogan politik yang mengawang; sebuah peta jalan dengan target-target konkret telah dibentangkan, disatukan oleh filosofi luhur berakar Minang, "Satujuan" – Satu Tujuan.

Kita patut mengapresiasi gebrakan awal yang terasa begitu bertenaga. Belum genap seratus hari memimpin, berbagai program unggulan diluncurkan bak rentetan tembakan salvo. Ada "Dokter Warga", sebuah ikhtiar mulia mendekatkan layanan kesehatan langsung ke pintu-pintu rumah warga yang paling membutuhkan – lansia renta, mereka yang terhalang jarak dan keterbatasan fisik. Bayangkan kelegaan keluarga saat dokter hadir di sisi ranjang orang tua mereka, tanpa perlu bersusah payah menuju Puskesmas atau rumah sakit. Ini bukan lagi sekadar janji, tapi potensi uluran tangan nyata yang menyentuh nadi kehidupan masyarakat paling rentan.

Lalu, ada "Padang Melayani" dengan program BPJS Kesehatan gratis. Sebuah upaya mendobrak sekat finansial yang kerap jadi momok bagi warga kurang beruntung saat berhadapan dengan biaya pengobatan. Komitmen untuk mengaktifkan kembali ratusan ribu kepesertaan yang 'mati suri' dan memastikan rumah sakit serta Puskesmas membuka pintu lebar adalah langkah berani menuju akses kesehatan universal. Di sektor pendidikan, "Padang Juara" hadir membawa harapan bagi ribuan siswa dari keluarga prasejahtera. Bantuan seragam dan LKS gratis bukan sekadar bantuan materiil, tapi investasi pada generasi penerus, memastikan tak ada anak Padang yang terhambat langkahnya meraih ilmu karena keterbatasan ekonomi.

Tak kalah penting, fondasi dari semua itu coba diperkuat melalui "Padang Amanah". Sebuah komitmen membersihkan 'rumah' birokrasi dari praktik lancung pungutan liar, sembari mengoptimalkan pelayanan publik lewat sentuhan teknologi. Digitalisasi layanan dan pemberantasan pungli adalah dua sisi mata uang yang sama pentingnya untuk membangun kepercayaan publik yang sempat terkikis.

Semua program ini, bersama lima program unggulan lainnya, dirangkai indah dalam bingkai "Satujuan". Filosofi ini menjadi benang merah, pengingat bahwa transformasi Padang bukanlah kerja satu-dua orang, melainkan orkestrasi seluruh potensi kota – pemerintah, masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, semua bergerak dalam irama yang sama menuju tujuan bersama: Padang yang maju, sehat, pintar, berbudaya, dan sejahtera.

Namun, di tengah optimisme yang membuncah, kita juga perlu menjejak bumi. Ambisi besar selalu diiringi tantangan besar. Mampukah koordinasi antar-dinas berjalan mulus tanpa ego sektoral yang menghambat? Bagaimana memastikan keberlanjutan program-program populis ini di tengah keterbatasan anggaran? Sejauh mana partisipasi aktif masyarakat dapat digalang agar "Satujuan" tak hanya jadi jargon elite, tapi benar-benar merasuk dalam kesadaran kolektif?

Evaluasi berkala yang direncanakan – 100 hari, satu tahun, hingga akhir masa jabatan lima tahun – adalah kunci. Transparansi dalam mengukur capaian dan keberanian mengakui kekurangan menjadi Kawah Candradimuka bagi pemerintahan ini. Indikator kinerja jangan hanya berhenti pada angka-angka di atas kertas, tapi harus terasa dampaknya dalam denyut kehidupan sehari-hari warga Kota Padang.

Mimpi Padang sebagai "Kota Sehat" dan "Kota Pintar" adalah mimpi kita bersama. Gebrakan awal Fadly-Maigus patut kita kawal dengan kritis sekaligus konstruktif. "Satujuan" memberikan harapan, namun realisasinya membutuhkan kerja keras, komitmen berkelanjutan, dan partisipasi tulus dari segenap elemen kota. Waktu yang akan membuktikan, apakah narasi ambisius ini akan berbuah menjadi legasi berharga, atau sekadar catatan kaki dalam sejarah panjang Kota Padang. Jalan terjal membentang, namun asa untuk Padang yang lebih baik kini telah dinyalakan. Mari kita jaga api harapan ini bersama.

Padang, 17 April 2025

Penulis: Andarizal "Wartawan Biasa"


Topik Terkait

Baca Juga :