Dari Ruang Sekwan DPRD: Kisah Lahirnya Forum Wartawan Parlemen Padang Pariaman

April 2025. Di bawah embusan semilir angin Pantai Tapakih yang membelai pesisir Padang Pariaman, sebuah perjalanan mencatatkan babaknya. Sekitar sepuluh bulan sudah, sebuah entitas bernama Forum Wartawan Parlemen Kabupaten Padang Pariaman (FWP KPP) menggeliat, menapaki perannya sebagai denyut nadi informasi dan kontrol sosial di bumi Saiyo Sakato.

Keberadaan FWP KPP bukanlah sekadar formalitas, melainkan perwujudan dari kebutuhan dan semangat para insan pers. Ia didirikan sebagai wadah integrasi—bukan hanya sesama "kulitinta" di daerah ini, melainkan juga jembatan komunikasi yang vital dengan lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, hingga sektor swasta. Dalam lanskap demokrasi yang sehat, peran jurnalis sebagai mata dan telinga masyarakat, serta penyampai program-program pemerintah yang pro-rakyat, adalah keniscayaan. FWP KPP hadir untuk menegaskan fungsi ini, menjadi mitra konstruktif sekaligus pengawas yang vigilant.

Namun, perjalanan insan pers acap kali tak selalu mulus. Mundur beberapa tahun ke belakang, ada masa-masa di mana menjalankan fungsi kontrol sosial—sesuai amanat undang-undang—justru menempatkan para jurnalis dalam posisi yang kurang nyaman, bahkan tersudutkan di mata sebagian pemangku kepentingan. Kondisi inilah yang melahirkan introspeksi dan kesadaran kolektif.

Titik balik itu hadir bersamaan dengan gema pelantikan para wakil rakyat terpilih periode 2024-2029 di Kabupaten Padang Pariaman. Momen penting ini menjadi pemicu. Dengan spontan, para jurnalis senior bersama rekan-rekan lainnya berkumpul. Sebuah kebulatan tekad lahir dari keinginan untuk "Ambil Sikap Bersama Untuk Kebersamaan". Diskusi kesepahaman pun digelar, mencatat sejarah di ruang Sekwan DPRD Kabupaten Padang Pariaman pada tanggal 14 Agustus 2024. Ruangan itu menjadi saksi bisu niat luhur: menghimpun kekuatan, merapatkan barisan.

Para inisiator yang hadir pada hari itu adalah nama-nama yang tak asing di jagat pers lokal, insan-insan yang memiliki kepedulian mendalam akan masa depan profesi mereka dan peran pers di daerah. Ada NN Leo, Pak Syaf, Ali Warman, Yeni Lauora, Buya Syaril, Yuzal Efendi, Jefri, Zakirman, Warman, Afridon, Jr Pratama, dan Nurfandri. Dalam diskusi ringan namun penuh makna, mereka merajut gagasan tentang bagaimana rekan-rekan media di Padang Pariaman harus melangkah ke depan.

Singkat cerita, semangat kebersamaan itu mengkristal. Pada hari yang sama, melalui musyawarah mufakat, ditunjuklah beberapa rekan media untuk menjadi lokomotif pergerakan. Struktur KSB (Ketua, Sekretaris, Bendahara) pun terbentuk, dengan Yeni Lauora dipercaya sebagai Ketua, Yuzal Efendi sebagai Wakil Ketua, Warman sebagai Sekretaris, dan Buya Syaril sebagai Bendahara. Fondasi FWP KPP resmi tertanam.

Kiprah FWP KPP mungkin terbilang muda dalam hitungan bulan. Namun, usia yang belia tak menghalangi torehan nyata. Kontribusi dan kerja keras mereka telah terbukti, baik dalam membangun solidaritas sosial antar sesama rekan media maupun dalam memberikan manfaat bagi masyarakat luas melalui penyampaian informasi yang akurat dan berimbang.

Para jurnalis yang bernaung di bawah payung FWP KPP menyadari bahwa perjuangan belum usai. Mereka tidak hanya berorientasi pada pencapaian sesaat, tetapi memiliki visi jangka panjang. Semangat mereka terus menyala, bagai Obor Olimpiade, menerangi jalan informasi dan kebersamaan di Padang Pariaman.

Demikianlah kilas balik singkat keberadaan FWP KPP Kabupaten Padang Pariaman. Kisah lahirnya forum ini semoga menjadi acuan dan pengingat akan pentingnya kolaborasi, integritas, dan peran vital pers dalam membangun daerah. Inilah kita, dengan satu cita, satu semangat: MAJU BERSAMA UNTUK KEBERSAMAAN. Inilah Forum Wartawan Parlemen Kabupaten Padang Pariaman.

Padang, 21 April 2025

Penulis: Jhon Pratama (Wartawan Biasa) 




Topik Terkait

Baca Juga :