Inovasi BMCKTR Sumbar: DBH Sawit Pacu Rekonstruksi Jalan Vital Rao Selatan

PASAMAN, SUMATERA BARAT – 24 MEI 2025 - Di tengah riuhnya deru mesin perkebunan kelapa sawit yang menjadi denyut nadi perekonomian Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, kini terbentang harapan baru. Jalan Simpang Tanjung Air - Muara Sei Lolo - Gelugur (P.101) yang telah lama menjadi urat nadi penghubung, kini tengah menjalani metamorfosis signifikan melalui proyek rekonstruksi yang didanai secara strategis.

Proyek ambisius ini bukan sekadar tentang perbaikan fisik jalan, melainkan sebuah manifestasi komitmen pemerintah daerah dalam merajut kembali konektivitas antarwilayah. Dr. Ir. Era Sukma Munaf, S.T., M.M., MT, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat, dengan gamblang menjelaskan visi di balik inisiatif ini. "Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, memperlancar distribusi hasil pertanian dan perkebunan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," ujarnya.

Era Sukma menyoroti betapa krusialnya rekonstruksi ini. Ruas jalan P.101, baginya, adalah "jalur penghubung utama di wilayah Kecamatan Rao Selatan, yang juga merupakan kawasan dengan potensi perkebunan kelapa sawit yang cukup besar." Kesadaran akan peran vital perkebunan kelapa sawit dalam ekonomi lokal inilah yang melandasi keputusan pendanaan proyek melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit. Sebuah langkah progresif yang menunjukkan bagaimana sektor perkebunan tidak hanya menjadi sumber pendapatan, namun juga pendorong pembangunan infrastruktur penunjang yang berkelanjutan.

Lingkup pekerjaan dalam paket ini dirancang komprehensif, tidak hanya berfokus pada kekuatan fisik jalan. "Meliputi perbaikan struktur jalan, peningkatan badan jalan, perkuatan lapisan pondasi, serta pekerjaan pengaspalan untuk memastikan kualitas jalan yang memadai dan tahan lama," jelas Era Sukma. Lebih dari itu, aspek keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan menjadi prioritas utama, terbukti dengan adanya pembangunan drainase yang memadai dan pelengkap jalan lainnya. Setiap detail diperhitungkan, agar jalan ini tidak hanya kuat, tetapi juga aman dan nyaman bagi setiap penggunanya.

Dengan rampungnya rekonstruksi ini, diharapkan sebuah efek domino positif akan tercipta. Mobilitas masyarakat akan meningkat drastis, mengurangi waktu tempuh dan memangkas biaya transportasi yang selama ini menjadi beban. Akses terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan pasar pun akan menjadi lebih mudah, membuka gerbang peluang dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. "Hal ini sejalan dengan visi pembangunan daerah untuk menciptakan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan," pungkas Era Sukma, menggambarkan cita-cita besar di balik setiap galian dan setiap aspal yang terhampar.

Jalan Simpang Tanjung Air - Muara Sei Lolo - Gelugur bukan lagi sekadar lintasan, melainkan simbol harapan bagi Rao Selatan. Sebuah jalan yang direkonstruksi dengan visi, didanai dengan cermat, dan dibangun dengan perhatian pada setiap detail, demi masa depan yang lebih cerah bagi seluruh warganya. (And) 


Topik Terkait

Baca Juga :